Proyek Revitalisasi Jaringan Irigasi Tersier di DI Jurang Sate Hilir, Dikeluhkan Pengurus P3A, Diduga Tidak Sesuai Kontrak Kerjanya

Lombok Tengah-Jurnalpolisi.id

Pekerjaan Revitalisasi jaringan irigasi tersier di DI Jurang Sate Hilir yang dikerjakan oleh PT. Rafa Unggul Sejahtera Langgeng, Konsultan Supervisi PT. Indra Karya dengan anggaran sebesar Rp. 23.300.000.000, yang bersumber dari LOAN IBRD OR IDA No. 8891-ID dan AIIB LOAN No. L0060A Project ID No. P15758 tahun 2022 di keluhkan oleh petani, pasalnya tehnis pengerjaannya diduga tidak sesuai kontrak kerjanya. Hal itu dikeluhkan oleh ketua P3A Batu Entek Desa Sukerara Kec. Jonggat Kab. Lombok Tengah (17/2)

Menurut Adis selaku ketua P3A Batu Entek tehnis pasangan batu kosongnya salah sebab lebarnya diduga tidak sesuai gambar, seharusnya pasangan batu kosongnya lebar pondasi bawahnya 40 cm dan lebar atasnya 30 cm, namun nyatanya tidak seperti itu, namun tukang memasang batu kosong diduga hanya menempelkan batu begitu begitu saja baru ditutupi campuran semen, ujarnya

Tukang pasang batu kosongnya tidak sampai lebar atasnya 30 cm jadi hanya main tempel sekeping batu saja, kalau tidak percaya mari kita sama sama turun cek dibeberapa titik, tantangnya.

Lanjutnya jika tehnis pengerjaannya seperti itu maka wajar sebab harga yang diberikan oleh kontrakto ke pengesup sangatlah minim yang tentu akan berdampak pada mutu dan kwalitas pekerjaan dari proyek itu sendiri,

Sementara P3A yang ikut kerja hanya diberikan harga oleh kontraktor seharga Rp. 460.000 per kubik nya, nah dengan harga seminim itu apakah akan bisa menjamin mutu dan kwalitas dari sebuah proyek??? Sementara harga pagu anggaranya dari Kementerian lebih dari satu juta perlubiknya,

Makanya saya sampai saat ini belum mau bekerja sebab terlalu minim harganya, kata Adis

Kami juga sayangkan dari pengawas, PPK yang seakan membiarkan cara pengerjaan seperti itu, dan tidak ada upaya pencegahannya, kalau memang ada pengawasan yang tegas tidak mungkin akan dikerjakan seperti itu, keluhnya

Namun apa yang menjadi temukan ini kami selaku P3A secara kelembagaan akan segera menyampaikan ke Dinas terkait sebab selaku penerima manfaat merasa sangat dirugikan,

Sementara itu kepala desa Nyerot Sahim S.Sos yang dimintai tanggapannya mengatakan sudah banyak warga atau petani yang sudah menyampaikan keluhannya ke Desa terkait pengerjaan proyek tersebut, namun kontraktornya sangat sulit ditemui, dia hanya pernah datang menyampaikan surat permakluman mulai kerja saja dan hilang sampai sekarang sehingga kami agak kesulitan untuk berkordinasi guna menyampaikan keluhan dan harapan petani, ujarnya

Lanjut Kades, jika pengerjaanya tetap seperti itu maka kami selaku kepala Desa juga segera akan bersurat ke Kementerian atau OPD terkait agar ditinjau ulang sebelum PHO bila perlu harus dibongkar, tegasnya

Sementara itu pihak kontraktor
Dari PT.Rafa Unggul Sejahtera yang akan dimintai keteranganya hingga berita ini dimuat belum bisa ditemui. (Mst)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *