Kapolresta Banyuwangi, Tetap Abdikan Diri Untuk Negara dan Keluarga
Banyuwangi – jurnalpolisi.id
Mapolresta Banyuwangi menjadi tempat bersejarah dan saksi bisu bagi 14 perwira Polresta Banyuwangi. Bagi mereka Kantor Kepolisian Resot Kota Banyuwangi itu, menjadikan dirinya sebagai Abdi Negara dengan baik.
Para perwira itu, diantaranya AKP Suryono Bakti, AKP Datik Harianti, Kompol Ali Ashari, Kompol Edi Susanto, Ipda Buang Kusnadi, Kompol Mulyono, AKP Abdul Jabar, Aiptu Abdul Aziz, AKP Bejo Madrias, Bripka Munjaini, AKP Dalyono, AKP Agus Priyono, Aiptu Asrori dan Kompol Mustaqim.
Demi memberikan penghormatan bagi mereka, Kapolresta Banyuwangi Kombespol Deddy Foury Millewa mengadakan upacara pedang pora.
Untuk memberikan kesan spesial, demi mengantarkan para perwira yang telah membantu Polresta Banyuwangi lebih baik.
“Ini merupakan penghormatan kami kepada para purna bakti, karena mereka juga sudah berjuang mengabdikan dirinya untuk Negara khususnya untuk Polresta Banyuwangi,” ujar Kapolresta Banyuwangi Kombespol Deddy Foury Millewa.
Bagi Deddy, penghormatan pedang pora untuk para Purna Bakti bukanlah penghormatan terakhir baginya. Dikarenakan, pihaknya masih ingin para Purna Bakti masih tetap menjalin silahturahmi dan komunikasi yang baik dengan Polresta Banyuwangi.
“Saya sangat berharap para purna bakti bisa terus ikut menjaga serta membantu anggota-anggota lainnya dalam menjalankan tugas,” katanya.
Upacara itu, ternyata memang cukup spesial bagi AKP Datik dan Kompol Mustaqim. Bagi keduanya, meski tidak menjabat ataupun bertugas di Polresta Banyuwangi lagi tetapi masih dihargai.
Datik yang jabatan terakhirnya sebagai Wakasatlantas Polresta Banyuwangi itu, masih cukup dikenal baik oleh para personel Polresta Banyuwangi.
Begitu juga Kompol Mustaqim. Mantan Kasat Binmas Polresta Banyuwangi itu, telah membantu mensukseskan seluruh kegiatan Polresta Banyuwangi. Bahkan, banyak ide-idenya yang cukup digunakan oleh Polresta Banyuwangi.
Dalam upacara itu, keduanya perwira tersebut memang tidak didampingi oleh pasangannya. Berbeda dengan perwira lainnya. Lantaran, pasangan keduanya sudah terlebih dahulu mendahuluinya.
Meski begitu, keduanya cukup terlihat senang dan gembira. Karena, mereka masih diberi kesempatan untuk membantu tugas-tugas negara. Dengan menjaga kondusifitas di wilayah masing-masing.
“Kami tentunya masih akan tetap menjalankan tugas negara, meski saat ini sudah menjali masyarakat sipil. Namun, dasar-dasar yang telah diperoleh selama menjadi Abdi Negara masih tetap saya pegang teguh,” ujar Kompol Mustaqim.
Meski tugasnya sebagai Polri sudah selesai, tetapi baginya menjadi masyarakat sipil juga sama saja dengan Abdi Negara. Karena peran masyarakat juga untum menjaga kondusifitas wilayah, yang merupakan tugas dari Polri.
“Tugas negara ini merupakan tugas semua masyarakat, bukan hanya TNI-Polri saja. Tetapi, dengan kita ikut menjaga keamanan, kondusifitas dan ketentraman masyarakat wilayah kita juga bisa disebut menjalankan tugas negara,” katanya.
Sama halnya dengan AKP Datik Harianti. Setelah tidak menjabat sebagai Wakapolresta Banyuwangi, dirinya akan fokus membantu keluarga dan membimbing anak-anaknya. Sehingga, kembali menjalankan tugasnya sebagai ibu.
“Tetap menjadi ibu, membimbing anak-anak untuk menjadi pribadi yang tangguh, amanah dan bermanfaat untuk masyarakat,” tegas Datik.
( Hms / Boby JPN )