DANDIM 0103/AUT BERKUNJUNG DAN SILATURRAHIM KE KANCAB BULOG LHOKSEUMAWE.
Lhoksemawe – jurnalPolisi.id
Menjaga Sinergitas dan ingin mengetahui kondisi wilayah Kota Lhokseumawe lebih dalam khususnya di Bidang Ketahanan Pangan, Silaturahim merupakan salah satu media yang tepat untuk menggalang informasi, dan memperbanyak mitra kerja dalam memajukan Kota Lhokseumawe.
Dalam kesempatan ini Dandim 0103/Aut Letkol Inf Hendrasari Nurhono S.I.P., M.I.P., berkunjung sekaligus silaturahim ke Kantor Bulog Lhoksemawe yang bertempat di Jl. T. Hamzah Bendahara, Kec. Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Selasa, (31/1/2023).
Kunjungan tersebut disamping sebagai silaturrahim juga untuk melihat ketahanan pangan dan ketersediaan beras yang akhir-akhir ini harganya masih tinggi.
Mengutip berita dari Badan Pangan Nasional (NFA) yang mengakui bahwa harga beras tak kunjung turun meski impor beras sudah ditempuh.
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilitasi Badan Pangan Nasional, I Gusti Ketut Astawa menuturkan, salah satu penyebab harga beras masih belum turun karena pasokan beras yang belum membanjiri pasar secara besar-besaran.
Suplai beras ke pasaran belum maksimal karena belum masuk masa panen raya.
Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok, Kementerian Perdagangan mencatat rerata harga beras medium masih tetap Rp 11.400 per kg dan beras premium Rp 13.300 per kg.
Sebagai pembanding, pemerintah mengatur harga eceran tertinggi (HET) beras medium sebesar Rp 9.450 per kg-Rp 10.250 per kg berdasarkan wilayah. Sedangkan HET beras premium sebesar Rp 12.800 per kg-Rp 13.600 per kg.
Lantaran suplai yang belum optimal, Ketut mengatakan, pedagang beras saat ini masih menjual stok lama dengan modal yang sudah tinggi. Meski demikian, pihaknya memastikan langkah operasi pasar beras oleh Bulog akan terus diperbanyak.
Tercatat, periode 1-6 Januari 2023, total beras Bulog yang digelontorkan untuk operasi pasar sudah mencapai 148 ribu ton.
“Artinya, pemerintah sudah memberikan alternatif pada masyarakat bahwa di pasar ada beras sesuai harga eceran tertinggi (HET),” katanya.
Oleh karena itu, Badan Pangan turut meminta bantuan masyarakat untuk ikut mengawasi penjualan beras Bulog sehingga harga jual yang diterima sesuai HET, yakni Rp 9.450 per kg.
(D2M)