Ratusan Petani Penggarap Sawah 306″ PT.SanghyangSri Unjuk Rasa di Depan Gedung BUMN dan DPR RI.

Subang – jurnalolisi.id

Rabu – 18/01/2023.
Ratusan Petani Penggarap Sawah PT.SanghyangSri, Sukamandi Kabupaten Subang Jawa Barat, unjukrasa ke Gedung Kementerian BUMN ( Badan usaha milik negara ) dan Gedung DPR RI ( Dewan perwakilan rakyat repubelik indonesia ) Jakarta.

Parapetani kerjasama 306 unjukrasa didepan Gedung BUMN dan Gedung DPR RI Jakarta,untuk menyampaikan tuntutan kebijakan terhadap PT.SanghyangSri,yang berkaitan dengan Swakelola 306.

“Bahwa,Kami sebagai petani penggarap kerjasama 306 yang mengelola dilahan aset HGU PT.SanghyangSri Sukamandi,menolak keras Program restorasi budidaya padi dengan pola swakelola”, ujar petani 306 saat unjukrasa didepan Gedung BUMN.

“Alasan nya,karena kami merasa kurang nyaman,pengadaan pupuk dan saprodi tidak dipenuhi, biaya budidaya nya terlalu tinggi,keuntungan kami terlalu kecil atau merugi,” ungkap nya.

“Menyebutkan,estimasi pola swakelola yang ditawarkan dari PT.SHS ( SanghyangSri ) yakni produktivitas padi 6 ton/hektar,biaya produksi 19.199.000/hektar, keuntungan petani hanya di angka 2.160.200,-/hektar.

“Bahwa dari dulu,pengelolaan lahan sawah garapan aset HGU PT.SHS,sejak puluhan tahun lalu,bahkan sejak nenek moyang kami telah lebih dahulu menggarap sawah dengan pola kerjasama”, ucap petani. Untuk itu parapetani sebagai regenerasinya ingin tetap melaksanakan kegiatan budidaya padi dengan pola kerjasama,karena dipola kerjasama bisa sama sama menguntungkan.

Sahrodi ( petani ),menyampaikan”, apabila produktivitas padi sebanyak 6 ton/hektar,itu biaya produksi nya hanya di angka Rp.9.050.000,-/hektar, menguntungkan kami Rp.9.450.000,-/hektar,dan menguntungkan PT.SHS Rp.11.500.000,-/hektar,ungkap petani saat unjuk rasa.

“Kami meminta kepada Dirut PT.SHS, Dirut PT.RNI, Menteri BUMN, Menteri Pertanian, Ketua DPR RI dan jajaran, serta kepada Bapak Presiden RI Joko Widodo, kiranya bisa menetapkan kami sebagai petani penggarap di aset HGU,PT.SHS,ditetapkan sebagai penggarap sawah di pola kerjasama,”ucapnya saat unjukrasa didepan Gedung BUMN dan DPR RI.

“Kami telah membuktikan bisa produktivitas padi mencapai rata rata 7 ton/hektar, kami telah mampu meningkatkan produktivitas padi,sekaligus bisa mendukung program ID FOOD Holding BUMN pangan yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, mensejahterakan petani untuk menopang kebutuhan pangan Nasional bisa tercapai,ujarnya saat unjukrasa digedung BUMN dan DPR RI.

“Lanjut, beberapa petani 306 didampingi Ormas Gival saat orasi unjukrasa didepan Gedung BUMN dan DPR RI di persilahkan untuk masuk beberapa orang saja ( perwakilan ), untuk bisa menghadap secara langsung.

“Singkat”, hasil dari pertemuan pembahasan terkait pola swakelola, pihak petani 306 yang didampingi Daus Cobra Gival, BUMN dan DPR RI Komisi IV, akan segera untuk menindaklanjuti dan memanggil pihak PT.SHS agar bisa dipertemukan,terkait persoalan tentang adanya pola swakelola yang dikeluarkan PT.SHS kepada petani 306,pungkas Dewan.

( Rb JPN )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *