Optimalisasi Literasi untuk Indonesia Tahun 2045

Oleh : Astrid Kemala Dewi
(Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2020 UKRI)

Jakarta  –  jurnalpolisi.id

Pada tahun 2045 Negara Kesatuan Republik Indonesia tepat berusia 100 tahun. Usia yang digadang-gadang sebagai usia emas bangsa Indonesia yang telah mengalami kematangan berfikir dan dianggap mampu dalam memenuhi kebutuhannya. untuk mencapai hal tersebut Presiden Joko Widodo mencanangkan pembangunan infrastruktur dan penguatan sumber daya manusia.

Dalam sebuah seminar Hari Oeang ke-72 yang digelar oleh kementerian keuangan dengan tema “Dialog Lintas Generasi: Melanjutkan Estafet Pembangunan Ekonomi Menuju Indonesia Emas 2045”. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pernah mengatakan bahwa peranan pemerintah untuk melanjutkan estafeta pembangunan ekonomi menuju Indonesia Emas 2045 adalah sebagai penghubung masyarakat untuk akses ekonomi terutama infrastruktur seperti pembuatan jalan di pulau Jawa dan luar Jawa, akses internet dan teknologi.

Target “Mewujukan Indonesia emas 2045” selain pembangunan infrastruktur, Indonesia akan mengalami bonus demografis yang dimulai pada tahun 2020-2030. Bonus demografis merupakan kondisi bertambahnya usia produktif yang semakin besar, sementara itu jumlah usia muda semakin kecil dan usia lanjut belum besar. Pada tahun 2010, penduduk usia produktif (15-64 tahun) sebesar 66,5 %dari jumlah keseluruhan penduduk dan diperkirakan akan mencapai 68,1 % pada tahun 2030. Kondisi produktif masyarakat yang kemudian memacu pembangunan Indonesia lebih cepat.

Pada usia ini juga, sebagaimana dalam buku Proyeksi Penduduk Indonesia 2015-2045 yang diliris oleh Kementrian PPN/Bappenas bersama Badan Pusat Statistik, diperkirakan penduduk Indonesia pada tahun 2045 akan menjadi 311,6 juta.

Melihat data tersebut, begitu pentingnya peran pemuda yang memasuki usia produktif dalam menopang kemajuan Indonesia. Untuk menjadi bagian dari pentingnya pemuda dalam berpartisipasi aktif membawa bangsa ini menuju Indonesia emas 2045, maka saya mencoba membuat langkah-langkah strategis yang berdasarkan pengamatan dan pemahaman saya terkait permasalahan fundamental yang dihadapi bangsa ini.

Langkah kecil yang harus dilakukan oleh induvidu-induvidu pada masyarakat kita yaitu memperkuat kualitas dan memperkaya diri dengan tradisi intelektual (membaca dan berdiskusi). Disamping itu turut aktif dalam berorganisasi. Bukan hanya sebagai wadah pengembangan diri dan menyalurkan bakat, tapi juga sebagai upaya membangun gerakan sosial dalam memecahkan permasalahan yang terjadi, khususnya dalam wilayah pendidikan dan literasi yang merupakan hal yang paling fundamental bagi kemajuan bangsa.

Tak bisa dipungkiri, dalam wilayah pendidikan hari ini, masih banyaknya daerah-daerah terpencil yang belum mendapatkan pemerataan pendidikan, yang pada akhirnya tak jarang terjadinya urbanisasi besar-besaran dan kepadatan penduduk pada ibu kota.

Dalam hal literasi pun sama, dari 1000 orang di Indonesia, hanya satu orang yang suka membaca. Tak heran berdasarkan data Programme For International Student Assesment (PISA), Indonesia berada diperingkat 64 dari 72 negara yang suka membaca.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dari sekarang harus adanya pembangunan lembaga-lembaga pendidikan di desa secara massif dengan didukung fasilitas yang memadai sebagai sarana pengembangan minat dan potensi masyarakat, selanjutnya membangun gerakan sadar akan literasi di berbagai jenjang usia secara bertahap dan terus menerus, dan didukung juga aktivisme social yang dilakukan melalui berbagai kegiatan advokasi untuk membangun tatanan sosial-politik baru yang lebih adil.

Pada akhirnya pengabdian untuk perubahan Indonesia yang lebih baik adalah harapan semua orang. Derubahan yang diinginkan dapat terwujud jika kita sendiri yang memperjuangkannya. Sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an pada surah ar-Raad ayat 11, yang artinya “Sesungguhnya Allah SWT tidak akan merubah keadaan suatu kaum, sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri”. Wallahu’alam bis shawab.

IRWAN JPN NEWS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *