Gelar Perjanjian Kerja Sama dengan Kemenag, Lapas Banyuwangi Semakin Tingkatkan Pembinaan Berbasis Ponpes
Banyuwangi – jurnalpolisi.id
Lapas Banyuwangi terus menggencarkan peningkatan pembinaan berbasis Pondok Pesantren (Ponpes). Kali ini, upaya yang dilakukan dengan melakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) setempat, Senin (2/1)
Penandatangan Perjanjian Kerja Sama yang dilaksanakan di Aula Sahardjo Lapas Banuwangi itu dalam rangka menghadirkan Kyai yang dapat menjadi pengasuh dari Ponpes At-Taubah Lapas Banyuwangi.
“Program pembinaan berbasis Ponpes ini tentunya membutuhkan pengasuh yang kompeten, sehingga arah pembinaan yang kami lakukan dapat tercapai,” ujar Kalapas Banyuwangi Wahyu Indarto.
Wahyu menjelaskan bahwa program pembinaan berbasis Ponpes tersebut bertujuan untuk membentuk warga binaan layaknya seorang santri.
“Sebagaimana santri pada umumnya yang dalam kesehariannya memperdalam ilmu agama, tentu kami ingin hal tersebut juga dilakukan oleh warga binaan kami,” imbuhnya.
Lebih lanjut Wahyu mengatakan bahwa harapan jangka panjang dari pencetusan pembinaan berbasis Ponpes tersebut agar warga binaan dapat bertaubat dengan sungguh-sungguh dan menyesali segala kesalahan yang telah diperbuatnya.
“Tentu harapannya agar warga binaan kami tidak mengulangi lagi perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum dan bertentangan dengan ilmu agama, sehingga mereka dapat menjadi manusia yang lebih bermanfaat, baik bagi dirinya sendiri, keluarga, maupun lingkungan masyarakat setelah bebas nanti,” harap Wahyu.
Sementara itu, Kepala Kemenag Banyuwangi Moh. Amak memberikan apresiasi terhadap program pembinaan yang saat ini sedang dikembangkan oleh Lapas Banyuwangi.
Menurutnya, pembinaan berbasis Ponpes merupakan pembinaan yang sangat baik untuk memperbaiki perilaku dan karakter dari warga binaan melalui sentuhan kerohanian.
“Kami sangat mendukung program pembinaan yang dilakukan oleh Lapas Banyuwangi, dan kami akan turut membantu memberikan bimbingan dan arahan bagi kemajuan Ponpes At-Taubah ini,” kata Amak.
“Program positif seperti ini harus terus berkesinambungan, agat tidak terputus untuk mencetak waraga binaan menjadi orang yang terampil,” pungkas Amak. (Tim JPN)