Bupati Banyuwangi Tuduh Masyarakat Bahas Pengelolaan Sampah Sebagai Provokasi
Banyuwangi –jurnalpolisi.id
Menanggapi pernyataan Bupati tentang sampah, hingga ramai di media sosial Instagram, yang mengatakan adanya provokasi dari masyarakat, menimbulkan berbagai reaksi berbagai pihak, Kamis (1/122022).
Bupati Ipuk mengatakan bahwa dirinya sedih karena banyak provokasi dari masyarakat yang menimbulkan penilaian buruk bagi Pemerintah Daerah terkait masalah sampah.
Pernyataan Bupati dinilai sudah tidak relevan karena menganggap kritik saran dari masyarakat dianggap sebagai provokasi, seperti dikatakan Bang Yahya koordinator Forum Netizen Banyuwangi.
“Kalau Bupati sampai menganggap kritik, saran, atau pendapat masyarakat tentang masalah sampah sebagai provokasi, ini bukan seperti statemen seorang pemimpin” ungkap Yahya.
Menurutnya Bupati harus menganggap pendapat masyarakat tentang sampah ini menjadi sebuah dorongan untuk pembenahan dan perbaikan terkait sistem Pengelolaan Sampah.
“Selama ini sampah yang dikelola Pemerintah Daerah tidak ada perbaikan, tidak ada perbedaan dari tahun-tahun sebelumnya, dimana diambil dari tiap-tiap perumahan kemudian dikumpulkan di TPA, terus selama ini yang di banggakan terkait pengelolaan sampah modern yang mana realisasinya?” tuturnya.
Yahya juga menganggap pemahaman Bupati terkait isu sampah sudah tidak sesuai, karena yang masyarakat bahas itu cara pengelolaannya bukan membuangnya.
“Kalau sekarang dari tempat sampah rumah tangga ke pengelolaan sudah menjadi tanggungjawab Pemda, mereka punya wewenang kekuasaan serta anggaran, jangan bilang masyarakat yang provokatif, kita tiap bulan ditarik retribusi buat sampah, anggaran pengelolaan sampah juga sudah ada” tegas Yahya.
Seperti komentar lain dari netizen yang menganggap jawaban Bupati tidak ada solusi pasti untuk menyelesaikan persoalan sampah.
“Solusinya apa Ibu Bupati yang terhormat? Bukankah kaitan sampah menjadi tanggungjawab bersama itu kalimat standard, masyarakat itu butuh solusi pasti, ketegasan anda sebagai pemegang kekuasaan di Banyuwangi”.
(Boby JPN)