Plt Bupati Langkat Kunjungi Ribuan Warga Korban Banjir di Tanjungpura & Besitang

Langkat-  jurnalpolisi.id

Sejumlah wilayah di Kecamatan Tanjungpura dan Besitang Kabupaten Langkat mengalami bencana alam banjir sejak Rabu 2 November 2022 dini hari. Banjir akibat tingginya curah hujan hingga meluapnya air sungai ke pemukiman warga, hingga kini masih dialami.

Plt Bupati Langkat H Syah Afandin SH bersama jajaran Pemkab Langkat terkait turun langsung ke lokasi meninjau warga terdampak banjir di dua kecamatan itu, Kamis (2/11/2022).

Syah Afandin menyampaikan rasa perihatinnya kepada warga. Serta berpesan agar tetap sabar dalam menghadapi banjir, dan terus berdoa agar Allah SWT memberikan kemudahan melewatinya.

“Para warga harus tetap sabar menghadapi bencana ini, Pemkab Langkat akan terus memberikan perhatian intens dan maksimal pada penanganan banjir ini,” cetusnya.

Dipeninjauan itu, Ondim sapaan akrabnya mengenakan sepatu boots berjalan di dalam genangan air menyusuri gang pemukiman warga terdampak banjir. Ia langsung menemui dan berdialog mendengarkan keluhan warga serta permintaan warga kepada pemerintah pada penanganan banjir.

Ondim juga membagikan bantuan sembako kepada warga berupa beras, mie instan, telur dan kebutuhan pokok lainnya. Bantuan bersumber dari BPBD dan Dinas Sosial Kabupaten Langkat.

Kadis Kominfo Langkat, H Syahmadi SSos MSP menjelaskan terdapat sekitar 2.491 Kepala Keluarga (KK) dari 11 desa/kelurahan di dua kecamatan yang terdampak banjir.

Untuk Kecamatan Tanjung Pura terdapat 838 KK dari tiga desa dan satu kelurahan yang terdampak banjir, berikut rinciannya:

1. Desa Pantai Cermin terdampak 326 KK.
2. Desa Paya Perupuk terdampak 214 KK.
3. Desa Suka Maju terdampak 112 KK.
4. Desa Pekubuan terdampak 63 KK.
5. Kelurahan Pekan Tanjung Pura terdampak 123 KK.

“Ketinggian air bervariasi antara 30-50 cm. Beberapa warga sudah ada yang mengungsi ke rumah keluarga dan kerabatnya,” ungkap Kadis Kominfo Langkat.

Sedangkan Kecamatan Besitang, terdapat 1.896 rumah warga yang terendam banjir dengan jumlah pengungsi 1.653 KK dari dua desa dan tiga kelurahan.

1. Desa Sekoci, terdapat 733 KK yang terdampak banjir. Namun ada 481 KK terdampak banjir saat ini air sudah berangsur surut dengan ketinggian bervariasi antara 80-100 cm. Kemudian 136 KK masih terendam dengan debit air yang tinggi.

“Sedangkan yang mengungsi di pos pengungsian yang disediakan pemerintah ada 50 KK, dan 66 KK mengungsi dirumah keluarga dan kerabatnya,” terangnya.

Selain pemukiman warga terdapat fasilitasi umum dan ibadah di Desa Sekoci turut terdampak banjir. Diantaranya 2 unit SD Negeri, 1 unit madrasah, 1 unit Pustu, 2 unit masjid, 3 unit mushollah, dan 4 unit gereja.

“Ada juga lahan pertanian warga terendam banjir, yaitu lahan sawah (padi) seluas 60 Ha dan tanaman palawija seluas 2 Ha,” terang Syahmadi.

“Untuk Desa Sekoci terdapat 5 titik posko/ dapur umum dan 7 titik tempat pengungsian yang sudah disiapkan BPBD Langkat,” tambahnya.

2. Kelurahan Bukit Kubu ada 560 KK terdampak banjir dengan ketinggian air 100 cm.

3. Kelurahan Kampung Lama terdapat 368 KK terdampak banjir. Masih bertahan dirumah ada sekitar 357 KK dan selebihnya 11 KK mengungsi ke rumah kerabat dan keluarga.

“Sedangkan warga terdampak banjir lainnya berada di Desa Bukit Mas dan Kelurahan Pekan Besitang,” ungkap Syahmadi.

Sedangkan Kalakhar BPBD Langkat, Drs H Irwan Syahri memaparkan kronologis banjir.
Intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan debit air sungai meningkat, sehingga air masuk ke pemukiman warga.

Sementara Kecamatan Tanjungpura, banjir disebabkan air mengalir perlahan ke saluran pembuangan, sehingga air masih menggenangi pemukiman warga. Debit air sungai Batang Serangan yang saat ini masih tinggi, juga salah satu penyebab banjir.

“Saat ini masyarakat masih dapat melaksanakan kegiatan sehari – hari, namun terbatas akibat masih banjir,” terangnya.

Upaya yang dilakukan pihaknya pada penanganan banjir ini:
1. Terus berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan desa.
2. Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan melalui Puskesmas untuk pelayanan kesehatan.
3. Memonitor prakiraan cuaca dan peringatan dini dari website BMKG dan menyampaikan kepada pihak kecamatan atau pihak desa.
3. Mendirikan tenda pengungsi di Desa Sekoci Kecamatan Besitang.
4. Menyediakan bantuan kebutuhan dasar berupa logistik bagi warga yang mengungsi di posko pengungsian.
5. Melaksanakan posko siaga bencana di Kantor BPBD Langkat.(kaperwil)
.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *