Minim Perhatian, Angkutan Langsir Buah Sawit Ribuan Ton Milik Pengusaha Hancurkan Jalan Masyarakat
Langkat – jurnalpolisi.id
Sedikitnya 100 KK warga masyarakat terdampak langsung akibat 2 KM lebih jalan rusak berlumpur dan berlobang dalam seukuran ban truk roda enam, akibat langsiran buah sawit setiap harinya mencapai 30 ton perhari , perbulan hingga hampir ribuan ton di musim penghujan hampir 3 bulan terakhir ini.
Aktivitas masyarakat seperti anak sekolah, pedagang dan warga setempat jadi terganggu.
Minim nya perhatian pengusaha perkebunan sawit dari luar berkontribusi untuk merawat jalan perkebunan kelapa sawit menyebabkan jalan rusak dan berlubang serta berlumpur sangat resahkan masyarakat Dusun X Paluh Baru, Desa Pasar Rawa, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, Sumut, Selasa ( 29/11/2022), Sekitar pukul 10.00 Wib.
Fadil warga setempat ketika di komfirmasi mengatakan, Sudah berjalan hampir tiga bulan lamanya musim hujan,
jalan kami tambah rusak berlobang dan berlumpur.
Setiap hari jalan rusak beginipun di lalui oleh pengusaha perkebunan untuk melangsir buah sawit setiap harinya , dengan memakai Pick Up ada 5 unit dan Golak Golak ada 4 unit, terang Fadil.
Menurut informasi ada 3 pengusaha beralih menggunakan akses melangsir buah sawit dengan memakai jalur sungai memakai Bot ( sampan bermesin ). Terkesan lari dari tanggung jawab untuk merawat jalan yang rusak.
Keberadaan perkebunan sawit menurut sumber masih berada di daerah kawasan hutan produksi ( Di duga tidak memilik ijin ), namun sangat di sayangkan pihak pengusaha sangat minim perhatian nya kemasyarakat untuk merawat jalan.
Hal lain juga menjadi perhatian masyarakat setempat menyampaikan,
” Pekerja di datangkan dari luar , sedikit sekali memakai tenaga kerja masyarakat setempat”, ucap beberapa warga menambahkan.
Perbulan hasil produksi pengusaha perkebunan sawit hampir mencapai ribuan ton, di antaranya
Herman Wong 100 Ton, Aliang Markos 200 Ton, H. Heri 150 Ton, Masyarakat lokal rata rata 10 – 30 Ton, H. Buyung 60 Ton, Barimbing 20 Ton
Sementara ada 3 Pengusaha menggunakan jalur Sungai, di perkirakan 150 Ton.
Berbeda keterangan dari Sutrisno Anggota BPD Desa , Pengusaha memberikan Rp. 10 / Kg untuk merawat jalan.
Saat ini ada 2 pekerja yang sedang merawat jalan hari ini.
Untuk yang mengutip dari pengusaha di antaranya adalah Saya sendiri, Selamat Kadus 10 Paluh Baru, Yudi, Pak Anto, jelas Sutrisno di warung Su Gondrong depan Lapangan Bola Kelantan, Desa Pasar Rawa.
Ada warga yang menemui Kadus menanyakan jalan rusak, namun di sayangkan jawabannya tidak mengenakkan, kata nya jalan depan rumah saya pun rusak, sementara Rp.10/ Kg pengusaha perkebunan sawit sudah berkontribusi “, timpal Ucok Gondrong.
Sorotan masyarakat terkait minim nya perawatan jalan bukanlah tampa alasannya, kalau benar-benar Rp. 10/ Kg jalan Dusun X Paluh Baru, Desa Pasar Rawa tidaklah sampai rusak berlumpur dan berlobang, sehingga sulit untuk lalui oleh anak sekolah , pedagang dan warga setempat yang beraktivitas sehari-hari nya.(kaperwil)