Konfirmasi Terkait Abu Boiler Kepada Manager PT.KDA Jelatang Resahkan Masyarakat Diduga Esoknya Malah Ingin Menyuap Wartawan 100 Ribu Rupiah.
Merangin- jurnalpolisi.id
Pada hari Sabtu (17/09/22) sebulan yang lalu awak media ini datang menjumpai Manager PT. KDA di ruang kerjanya, Pada saat bincang bincang terkait berita di Medsos masalah abu Boiler yang berasal dari limbah Pabrik PT. KDA di Desa Jelatang Kecamatan Pamenang Kabupaten Merangin, dengan spontan dia mengatakan,”Poto yang di muat oleh media itu tidak benar bukan Foto di pabrik kami ” katanya.
Saat ditanyai bagaimana tangapan untuk kedepan terhadap masyarakat setempat…?
Kami menunggu hasil dari Dinas Lingkungan Hidup ( DLH ) Kabupaten Merangin.
” Informasi DLH sudah datang ketempat kita”
Apa Kata DLH ?
“Dia minta surat – surat di persiapkan, Nanti akan kami serahkan semua surat yang dia minta” katanya.
Kini kembali terhadap kesehatan masyarakat setempat karena telah mencemari lingkungan sekitar pabrik tersebut.
” Nanti kita bantu mereka,
Kerena berjarak kurang lebih 100 meter dari kediaman masyarakat, “Abu Boiler milik PT. KDA jelatang mengancam kesehatan masyarakat sekitarnya.
Sudah masyarakat sekitar ini kita bantu, “katanya.
“dikeluhkan oleh masyarakat, baik dari mulut ke mulut hingga tersebar di Media Sosial Facebook, nyatanya tak menghentikan tersebarnya Abu Boiler tersebut, Kita tunggu aja hasil dari DLH .
Masyarakat menilai bahwa pihak Perusahaan Pabrik kelapa sawit mengabaikan kesehatan warga setempat, yang terdampak, hal ini bisa mengakibatkan penyakit ISPA.
Seperti terlihat di salah satu Akun Facebook milik salah satu warga Desa Jelatang yang mengajar di TK terdekat dengan PT. KDA yang berjarak kurang lebih 100 meter dari pabrik, menyampaikan,”kami sangat mengeluh pada Abu Boiler milik PT. KDA yang berbunyi. Siang dan malam”
Lanjutnya, ” disapu jam 7 pagi, ternyato jam 10 sudah penuh lagi abunya” tambah akun tersebut.
“Ternyata Bukan Abu Boiler saja, malah kerumunan lalatpun semakin menjadi mengakibatkan makanan sehari hari di kerumunin lalat ditambah lagi suara mesin yang sangatlah bising”.
Pada malam hari suara mesin pabrikpun menjadi penambah keluhan masyarakat Desa Jelatang PT. KDA .
Diduga PT.KDA tidak mem perhatikan kesehatan masyarakat aerta tidak berjalannya Program CSR si perusahaan tersebut.
LSM INTRAWIN Meminta pihak hukum “tolong bantu keselamatan masyarakat Desa Jelatang
Kerena perusahaan yang untung masyarakat yang menjadi korban” Ungkap H Sianturi
” Beberapa hari yang lalu dari DLH sudah meninjau PT, KDA itu, “kalau memang mesengsarakan masyarakat tolong hentikan dan pindahkan Pebrik tersebut” tegas nya.
Pemerhati lingkungan Hasanudin mengatakan kepada awak media ini bahwa “Perusahaan harus ada tanggung jawab sosial Kepada masyarakat sekitarnya” seperti program CSR.
Dijelaskannya Kepanjangan CSR adalah corporate social responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan. Lantas, apa itu CSR? Secara sederhana, CSR adalah kegiatan perusahaan yang memiliki tanggung jawab secara sosial kepada masyarakat sekitar dan masyarakat secara luas hingga pemangku kepentingan, bebernya.
Pertanyaan nya…?
Adakah Program CSR tersebut di laksanakan oleh PT.KDA…..?
Pada hari senin tanggal 17/10/2022 ke dua awak media ini mendatangi Pabrik PT.KDA tersebut diatas, tujuan menemui Manager dengan maksud mengkonfirmasi terkait sebab akibat dari Volusi Abu Boiler Pabrik, malah di suguhi uang 100 ribu rupiah, hal ini sudah melecehkan profesi wartawan, hingga awak media keluar meninggalkan kantor tersebut. Ini sudah suatu perbuatan melanggar undang undang ketentuan menghalangi wartawan mendapatkan suatu informasi… jelas ada sanksinya, “tegas yahya
Terakhir sebelum berita ini di Publis, awak media ini berusaha mengirimkan whatshaap kepada Manager Pabrik PT.KDA , agar berita ini berimbang, sehingga
Di balasnya : Pukul 04.58 Wib (18/10/2022)
” Saya respect kepada siapapun , Tapi ga seperti ini juga caranya”. jawabannya.
(Bersambung)
(Tim JPN/Yahya)