Ada Apa GPD-Alur Barito Mengunjungi Situs Leluhur Nayu Ngenuh Di Desa Katapang..?

Oktober 18, 2022

Muara Teweh, jurnalpolisi.id

Melestarikan Situs Leluhur Suku Dayak adalah bagian penghormatan besar bagi organisai Dayak atau yang disebut organisaai GPD-Alur Barito yang hari ini Saptu, 15 Oktober 2022 sedang mengunjungi Balai Ngenuh di Desa Katapang, Kecamatan Gunung Timang, Kabupaten Barito Utara di Provinsi Kalimantan Tengah, Untuk melaksanakan Ritual Ngulas Ngaring, Nganti Ulap Nayu Singa Ngenuh sekaligus pelaksanaan sumpah sedarah bagi angota organisasi

– Siapa Kita..? “Dayak”
-Siapa Kita..! “Dayak”.
– Dimana..?
– Ditanah Keluhur Sendiri”
“Suara Keras dan Kompak diserukan bersama oleh angota organisasi setelah penyambutan secara adat oleh tokoh masyarakat, lembaga mantir adat yang pelaksanaanya dipandu lansung oleh kepala desa

Dalam kata sambutanya Julianto selaku kepala desa menyampaikan, “Terima kasih kepada organisasi GPD-Alur Barito ini adalah kunjungan (I) dari organisasi dayak.

“Setelah peresmian penetapan pemindahan balai ini oleh Bpk. H.Nadalsyah (Koyem) selaku Bupati Barito Utara, bertepatan dengan kita dilanda firus Covid -19 Situs ini sepi pengunjung namun setelah ini kami siap menyambut siapa saja yang berniat datang untuk turut melesatarikan atau hajatan ketempat ini. Papar Julianto

Pelaksanaan ritual dipimpin oleh beberapa tokoh terutama Merek selaku Pawang, Demang KA Yulia Mensen, dan tetua lainya berjalan lancar mulai ritual yang disebut Papat Pamang, Tabur teber, Nenrek Okan Nayu hingga seluruh angota organisasi secara bergantian naik tanga biasa dan turun melalui tanga sebelah untuk melakukan Palas Nayu Ngenuh yang berada diatas lantai 2 dengan dipangku pimpinan ormas yang sekalian mengantikan kain merah sebagai tukar sarung dan kalambu Nayu yang terus dipandu oleh beberapa orang terkait acara pantang dan pali agar tidak terjadi kesalahan pelangaran ritual supaya segala Do’a dan hajat dapat di kabulkan leluhur hinga acara ritual lansung pemajangan kain merah disekeliling balai berlansung sekitar 4 Jam.

Pada acara adat selanjutnya yang disebut Paner Jampa Hison mewakili rekan-rekanya menyampaikan, “Organisasi GPD-Alur Barito ini terbentuk dari pemikiran-pemikiran para tokoh dayak, pemerintah bagian hukum adat dan hukum positip melalui beberapa kali rapat dengan tujuan perkumpulan untuk menyatukan orang dayak dalam mempertahankan adat, budaya, tradisi, tanah ulayat adat, hutan ulayat adat di tanah leluhur sendiri terutama di sepanjang aliran Sei. Barito dimana ada angota atau cabang organisasi termasuk tugas utama untuk menetralisir ormas-ormas makar serta mengajarkan agar siapapun saudara atau Investasi agar hidup beradat ditanah dayak dengan mensejahterakan masyarakat agar tidak dipandang hanya untuk merampok SDA apalagi sebentar lagi kalimantan akan resmi menjadi Ibu Kota Negara (IKN). “Jangan sampai kita tersingkir dari tanah sendiri, Maka kita buat wadah perkumpulan khusus untuk orang dayak yang pusat kepengurusanya berada di daerah kita sendiri yaitu di kota muara teweh yang saat ini proses perijinan masih dalam pengurusan dan Menkumhamnya sudah diterima aplikasi. Tutur Hison singkat padat

Hal serupa disampaikan oleh Sukma selaku Sekjen dan Habip Saidina Titis Man selaku pimpinan Spritual organisasi saat diwawancarai beberapa media pada lokasi

Setelah serah terima laung dayak dan baju merah kebesaran GPD-Alur Barito kepada Kepala Mantir Adat, Supriadi, Demang Senior dan Julianto (Kades) sebagai bukti penghormatan dan siap bergabung dalam bentuk kebersamaan masyarakat adat, berdampingan dengan Robinson selaku Demang Majelis Kaharingan Seorang tokoh masyarakat Barito Utara Yulia Mensen menyampaikan, “Hari ini adalah momen penting. Kita sangat mencintai GPD-Alur Barito yang sudah terbentuk yang hari ini sudah berkunjung ke situs budaya yang kita hormati dan kita banggakan Ini bukan sekedar situs tetapi ini adalah leluhur nenek moyang yang patut kita hormati bersama kerna beliau (Nayu Ngenuh) ini tidak sembarang orang, ini manusia tetapi bukan manusia biasa, itu untuk dipahami kita bersama.

“Pada hari ini GPD-Alur Barito sudah memberikan salam hormat kepadanya dengan segala sasajen hinga ritual tuntas kita lansanakan kepada leluhur yang kita bangakan yang bisa membantu kita dalam hal positip walau tidak kelihatan wujudnya tapi kita yakin leluhur dayak ini hadir direngah-tengah kita saat ini. Terangnya

“Adapun hal lain intuk diketahui bahwa pada bulan Nopember ini adalah hari ulang tahun (Nayu Ngenuh) di desa katapang ini maka sangat dibutuhkan kerja sama semua elemen kerna bila melaksanakan ulang tahunya acaranya harus Bokas. Tutup Yulia Mensen memberitahukan

Adapun angota organisasi GPD-Alur Barito yang hadir sekitar 100 orang disambut masyarakat setempat sekitar 40-45 orang, pada acara ahkhir juga sempat hadiri puluhan orang menejemen dan karyawan PT. HMI (Edri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *