SMK Negeri 2 Bitung Menunjang Kegiatan Ekstrakurikuler dan Penguatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Bitung – jurnalpoiisi.id

Organisasi merupakan sarana penting dalam mendorong lajunya pertumbuhan pendidikan serta pengawasan dalam pembentukan mindset dan karakter peserta didik agar menjadi sosok yang berilmu, beriman dan berbudi pekerti yang luhur.

Seperti organisasi Intra sekolah Rohani Islam (Rohis) SMK Negeri 2 Bitung yang di Bina Oleh salah Aktivis muda Kota Bitung yang merupakan Guru Agama Islam yaitu Fardhan H. Hamzah, S.Pd dan bersama kedua rekan Guru Agama Islam Lainnya Citi Linar Abdullah, S.Pd dan Megawati Srykandy S.Pd.
Terlihat setelah selesai Ibadah dengan materi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang di bawakan oleh ibu Rahmaty Simbuka, S.Pd. “adik-adik harus lebih memprioritaskan Adab memberi salam kepada Orang Tua, Guru dan bahkan kepada siapa saja, karna adab adalah tiang utama dalam pendidikan” ujar ibu Ama sapaan akrabnya.

Dalam kegiatan ibadah hadir juga Wakil Kepala Sekolah bidang Humas bpk Darmon Hilahapa, S.Pd. “Kita jangan sampai salah bergaul dengan teman-teman yang ada di lingkungan sekitar, karna itu akan mempengaruhi sikap dan pola pikir kita, nantinya jika kita salah bergaul maka dampak negatif akan kita dapatkan pula”.

Hadir juga Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum Selvi Widakti, S.Pd dan adik-adik pengurus Rohis serta Mahasiswa PPKT IAIN Manado. Ini merupakan potret dalam mendampingi peserta didik melalui kegiatan Ekstrakurikuler agar mereka bisa menjadi sosok yang tidak hanya mengedepankan kecerdasan intelektual tetapi juga harus menjadi sosok yang beriman.

“Guru adalah jembatan bagi siswa untuk meraih masa depan yang cerah. Dalam kerangka Kurikulum Merdeka Belajar, guru harus menjadi fasilitator yang handal dalam membentuk nalar berfikir siswa agar dapat memahami sebuah konsep.
Dalam tragedi sejarah Hiroshima dan Nagasaki, 2 kota besar yang ada di Jepang yang kemudian di hancurkan dengan bom Atom. Kaisar Hirohito pada waktu itu mengatakan bahwa berapa sisa Guru yang masih hidup. Ini membuktikan bahwa Kaisar Hirohito memahami bahwa Guru adalah sosok bagi masa depan Negara agar bisa maju dan bangkit” Ujar Fardhan.

Fardhan meyakini bahwa Guru adalah jantung masa depan bangsa ini melalui proses Pendidikan dan bisa merubah tatanan sosial serta peradaban dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *