Menuai Kontroversi, Pelaksanaan Lelang Dikaraban Terkesan Tidak Trasparan

PATI – jurnalpolisi.id

Dalam pelaksanaan hasil lelang sawah bondo desa bengkok perangkat desa yang kosong masa tanam september 2022 s/d september 2023 yang dilaksanakan hari sabtu tanggal 10 September 2022.” hal ini menuai kontroversi dikalangan warga masyarakat desa.

Tak hanya itu, dalam lelang sawah bondo desa bengkok perangkat desa,kita lihat ada perangkat yang tidak hadir dalam lelang tersebut yaitu sekertaris desa.” saat ditemui awak media diruangan kantor desa, Kades Karaban Kusnan berkata bahwa ada miis komunikasi dengan sekertaris desa.”saat ditanya terkait problemnya, Ia enggan menyebutkan.

“Disinilah, para warga yang ikut serta cuma sedikit yang hadir dan lelang sawah bondo desa bengkok perangkat desa akan dilanjutkan minggu kedepan, ia pun menyampaikan bahwa hampir dua sampai tiga tahun mengalami kegagalan.

Jadi terpaksa harga lelang di bawah harga pasar, karena dari harga dasar sendiri tidak mampu dengan alasan tidak mendapat untung.”lanjut, kita konsultasikan dengan pihak kecamatan dan segera dipustuskan oleh panitia dengan musyawarah BPD,” ucap Kusnan selaku Kades Karaban.

Disisi lain, dengan tidak hadirnya sekertaris desa menuai kontroversi dikalangan warga masyarakat dan kita lihat di acara pelaksanaan lelang sawah bondo desa bengkok perangkat desa tersebut terkesan tidak terbuka dan trasparan.

“Ditambahkan lagi, dari staf pembangunan Desa, ia menyebut adanya hasil lelang sawah bondo desa bengkok perangkat desa dikira nanti kedepan kurang baik terkait pengelolaan anggaran, minggu (11/9/22).

Saya sih sudah menggigatkan terus tetapi diabaikan.” nggak hanya itu saja, seharusnya yang jadi panitia kan bukan kades tetapi hari ini malah panitianya kades yang membuka hasil lelang sawah bondo desa bengkok perangkat desa.

Kita pengen kades karaban dan sekertaris desa bisa rukun dalam tata kelola pemerintahan desa karaban serta nggak kayak gini, masak hasil lelang sawah bondo desa bengkok perangkat desa tidak dihadiri sekertaris desa.”takutnya hasil lelang tersebut disalahgunakan dan tidak tepat sasaran”, tegas staf pembangunan Desa.(@Gus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *