Full Moon “Sinau Bareng Cak Nun” Ribuan Jamaah Maiyah Dari Berbagai Kota Padati Alun – Alun Bojonegoro meskipun di guyur hujan.
Bojonegoro – jurnalpolisi.id
Hujan yang turun saat acara Sinau Bareng Cak Nun berlangsung, telah mengubah malam bulan purnama menjadi rintik keberkahan di puncak kemarau. Hujan pun tak melunturkan semangat serta kerinduan jamaah ma’iyah untuk ngaji dan sinau bareng Cak Nun di Alun-Alun Bojonegoro, Sabtu (10/9/2022) malam.
Berpayung tikar-tikar plastik, gema lantunan lagu tetap memenuhi lapangan. Lagu Indonesia Raya mengawali Sinau Bareng Cak Nun. Menambah khidmat bersama seluruh warga yang hadir memadati lapangan.
Hadir Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah,Dandim 0813 bojonegoro, kapolres Bojonegoro,jajaran Forkopimda, Ketua DPRD, jajaran asisten dan staf ahli, kepala OPD, para ulama, dan warga Bojonegoro dan sekitarnya.
Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah mengatakan, hari ini bersama-sama berkumpul warga di tengah-tengah udara yang masih dingin. Maka hari ini, Allah SWT memberikan rahmatnya agar cuaca lebih sejuk.
“Kami hanya berpesan tertib dan jaga ketentraman. Mari kita hayati bersama agar semua menjadi ilmu,” ujarnya.
Bupati Anna mengajak untuk bersama menyaksikan secara khidmat dan ngaji bareng Cak Nun. “Mudah-mudahan ilmunya terserap dan dapat dilaksanakan di kehidupan sehari-hari,” imbuh Bupati.
Emha Ainun Najib atau kerap disapa Cak Nun dalam kesempatan ini mengatakan, berkumpulnya seluruh ma’iyah menjadi awal dari rezeki, kesatuan dan persatuan di Bojonegoro. Malam ini, bersama-sama mengajak untuk menghormati tanah kelahiran.
“Insyaallah malam ini kita akan menandai perubahan,” ujarnya mengawali Sinau Bareng Cak Nun.
Semakin malam, rintik hujan mereda. Bergantikan suasana malam yang gembira dan khidmat. Disela Cak nun menyapa seluruh warga, mengajarkan makna dari Bulan Purnama, juga menjelaskan malam ini bisa dianggap malam ruwatan atau pembersihan supaya Allah menjauhkan umatnya dari marabahaya dan malapetaka.
Meskipun hujan turun cukup deras namun hal itu tidak menyurutkan para jamaah maiyah untuk terus mengikuti proses berlangsungnya Sinau Bareng Cak Nun.
Nurul Hayati (34) Jamaah Maiyah dari Blitar mengaku sudah sejak dari sore datang bersama rombongan di alun – alun kota Bojonegoro khusus hanya untuk dapat menyaksikan secara langsung dan dapat mengikuti kegiatan Sinau Bareng Cak Nun.
“Meskipun disini kami semua harus menahan rasa dingin karena diguyur hujan tapi kami semua masih tetap setia untuk terus mengikuti Sinau Bareng Cak Nun,” jelasnya.
Dikatakan jika dirinya yakin hujan yang turun ini adalah hujan berkah kepada kita semua. Selain itu tak lupa dirinya mengucapkan terima kasih kepada ibu Bupati bojonegoro yang telah memberikan hiburan dan sekaligus kegiatan yang dapat mengedukasi kami semua tentang agama.
Berkah dari acara Full moon juga di rasakan dari beberapa pedagang kaki lima.. Mereka mengatakan bahwa dengan adanya event semacam ini akan menjadi ladang usaha buat mereka, yang selama ini mereka kesulitan ekonomi karena di landa pandemi.
Masyarakat wilayah Bojonegoro khususnya para pedagang kaki lima berharap Pemkab sering mengadakan event semacam ini.. Karena semakin besar event semakin banyak orang yang akan datang.
(Syailendra JPN Bojonegoro Matoh)