Aceh Timur Gelar Pertemuan Forum GERMAS

Aceh Timur –  jurnalpolisi.id

Pj Bupati Aceh Timur, Ir. Mahyuddin, M.Si melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan Dr.Darmawan M Ali, ST MISD membuka kegiatan Pertemuan Forum Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).

Kegiatan yang berlangsung di aula Rumah Sakit Graha Bunda, Aceh Timur, Senin (15/08/2022), diikuti perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam kabupaten tersebut.

“Dalam 30 tahun terakhir ini, Indonesia sedang mengalami perubahan pola penyakit atau yang sering disebut transisi epidemiologi. Pada era Tahun 1990an, penyebab kematian dan kesakitan terbesar adalah penyakit menular seperti infeksi saluran pernapasan atas, tbc, diare dan lain-lain,” ujar Pj Bupati Aceh Timur dalam laporannya yang dibacakan Darmawan pada pembukaan Pertemuan Forum GERMAS.

Dia menambahkan, namun sejak Tahun 2010, penyebab kesakitan dan kematian terbesar adalah penyakit tidak menular (PTM) seperti stroke, jantung, dan kencing manis.
PTM saat ini, katanya, dapat menyerang bukan hanya usia tua tetapi telah bergeser ke usia muda, dan dari semua kalangan, kaya atau miskin serta tinggal di kota maupun di desa.

“Tanpa upaya yang signifikan, angka kesakitan dan kematian serta permintaan pelayanan kesehatan (pengobatan) akan terus meningkat. hal ini didorong oleh perubahan pola hidup masyarakat yang cenderung tidak aktif secara fisik,” papar Darmawan.

Ia mencontohkan masyarakat saat ini banyak menghabiskan waktu dengan menonton tv, sibuk dengan android, konsumsi buah dan sayur yang rendah banyak makan makanan olahan, siap saji, tinggi gula, garam, dan lain sebagainya.

“Serta konsumsi rokok dan alkohol. Risiko PTM juga menjadi semakin tinggi karena transisi demografi, yaitu semakin meningkatnya proporsi dan jumlah penduduk dewasa dan lanjut usia yang rentan terhadap PTPM dan penyakit degeneratif,” jelasnya.

Menurut Darmawan, data Riskesdas tahun 2013-2018 menunjukkan peningkatan signifikan untuk prevalensi penyakit tidak menular yaitu hipertensi dan diabetes miletus lebih kurang 4%-10%.

“Hal tersebutnya menyebabkan meningkatnya beban pembiaayan dalam asuransi dan jaminan kesehatan nasional terhadap penyakit menular,” tuturnya.

Berdasarkan data BPJS, kata Darmawan, Tahun 2019 total biaya yang dikeluarkan untuk penyakit tidak menular mencapai Rp20,27 triliun.

“Maka perlu adanya suatu komitmen semua pihak terkait untuk bergerak lebih awal untuk menurunkan angka prevalensi tersebut. salah satunya melalui gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) sebagai payung hukum pelaksanaan gerakan masyarakat,” pungkas Dr. Darmawan. (Sumber: Diskominfo Aceh Timur).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *