Seorang Imam Dusun Gunung Buluh Desa Alue Genteng Kecamatan Rantau Peureulak butuh Bantuan dari pemerintah daerah.

Agustus 4, 2022

Aceh timur – jurnallolisi.id

Seorang warga Dusun Gunung Buluh Desa Alue Genteng, Kecamatan Rantau Peureulak, Aceh Timur, M. Daud yang juga sebagai Imam Dusun setempat mengalami pembengkakan di dagunya seperti tumor sudah beberapa tahun, namun tidak ada biaya untuk berobat.

Diketahui, M. Daud sudah 20 tahun tinggal di Desa Alue Genteng, awal mula sehingga dirinya mengalami pembengkakan yang memprihatinkan ini adalah, saat dirinya bermain bola pada masa itu, tiba-tiba bola mengarah padanya hingga mengenai gigi dan copot, dari kejadian itu sampai dengan saat dagunya ini sudah membesar bagaikan tumor.

Saat media ini mendatangi kediamannya, M. Daud menuturkan bahwa sesekali dia merasakan denyut akibat dari bengkak yang diderita yang cukup lama.

“Sudah lama kali ini, saya mau berobat tetapi nga ada biaya untuk kesana, jangankan untuk kesana (berobat) dirumah saja kadang tidak cukup, saya berharap ada pihak yang bisa membantu saya agar dagu saya kembali normal” ujarnya dengan nada lemas, Kamis (4/8/2022).

Lebih lanjut, katanya, saat itu ada salah seorang anggota DPRA yang akan memfasilitasi dia untuk berobat ke rumah sakit, namun M. Daud belum bisa pergi dikarenakan tidak ada biaya untuk berangkat dan kebutuhan sehari-hari bagi buah hatinya.

“Ada waktu itu anggota DPRA juga beliau mau membantu saya, kata beliau saya disuruh pergi langsung ke rumah sakit, sampai disana nantik akan ditangani olehnya, akan tetapi saya tidak ada biaya untuk kerumah sakit dan biaya kebutuhan sehari-hari selama saya berobat nantinya” tutupnya.

Selain itu, M. Daud memiliki enam orang anak, dari keenam tersebut hanya satu yang sekolah, sekarang sudah kelas 6 SD Karang Inoeng, Kecamatan Rantau Peureulak, Aceh Timur. Dan kesehariannya hanya sebagai petani cabe.

Kepala Desa Alue Genteng, Jauhari membenarkan hal tersebut yang terjadi pada Tgk. Imam Dusun tersebut yang saat ini belum ada biaya untuk keberangkatan kerumah sakit.

“Memang benar, tetapi kita juga sudah berusaha membujuk beliau agar berangkat berobat, tetapi beliau teringat anak istri nanti makan apa jika beliau pergi, in syaa Allah kita untuk biaya perjalanan beliau akan kita fasilitasi, dan tentu juga sedikit banyaknya akan kita bantu keluarganya juga” demikian Jauhari.

Rbn86.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *