Dibukanya Acara Debat Pemirsa Unindra Berakhir Ricuh
Jakarta- jurnalpolisi.id
Debat calon Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) berlangsung pada minggu (31/07/2022) di Aula PGRI, Jalan TB. Simatupang No. 48 Jagakarsa Jakarta Selatan. Acara adu gagasan dan visi-misi itu berakhir ricuh karena ketidakpuasan tim sukses para calon yang menilai panitia pemilihan umum raya (Pemira) tidak mampu menjawab apa disampaikan oleh para tim akan dugaan kecurangan dan pilih kasih.
Dalam berita yang dirilis LPM Progress menyebut kericuhan terjadi saat ada peserta debat yang berasal dari Unit Aktivitas Mahasiswa (Unitas) Teknik Industri menyuarakan keresahannya di depan forum terkait dengan legalitas debat setelah keluarnya Surat Keputusan (SK) Pencabutan ketua KPU. Di tengah penyampaian keresahan tersebut, ketua DPM yaitu Usman terpancing emosi dan terjadilah kericuhan yang menyebabkan peserta debat berhamburan keluar Gedung Aula PGRI yang berujung acara debat berantakan.
saling dorong antara peserta dan panitia acara debat kandidat berlangsung lama. Muhamad Yusup, ada salah satu mahasiswa yang di kontak melalui telepon, menyebut kontestasi mahasiswa sebagai momentum perwujudan demokrasi di nilai hancur apalagi ada beberapa alumni yang sengaja terlibat dalam kericuhan ini, bukannya hadir untuk menenangkan para junior melainkan hadir memperkeruh suasana menjadi lebih ricuh.
senior tersebut adalah Fahmi Zamzami sebagai utusan lembaga (Unindra) hadir untuk menyelesaikan maslah malah sebaliknya, hadir mencekik salah satu peserta yang namanya Karim, yang menambah intensitas kericuhan. saya yakin lembaga menugaskan orang yang salah untuk menangani masalah kericuhan ormawa.
lebih lucunya lagi dimana keberadaan orang lembaga seperti warek Tiga dan jajarannya, bukan hadir menyelesaikan masalah tapi hadir hanya menjadi penonton.
lebih lanjut kata mahasiswa yang mau di rahasiakan namanya,j rektor Unindra salah menugaskan orang seperti alumni (Fahmi Zamzami). ungkapnya.(Kaperwil)