Kajati Sumut Benarkan Mobil Dinas Kajari Deli Serdang Keluyuran Ke Dinas Perkim di Anggap Abal-Abal Oleh Tim Oprasi Intel Kejati Sumut
MEDAN – jurnalpolisi.id
Rumor terkait maraknya informasi pencatutan nama Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Deli Serdang Jabal Nur, S.H, M.H oleh terduga Boyke, oknum ASN eselon 3 yang menjabat Kabid di BPBD Deli Serdang yang dikabarkan menakut-nakuti penyelenggara di banyak Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Deli Serdang, disinyalir bertujuan dapati proyek, berbuntut panjang.
Dewan Pimpinan Daerah Organisasi Masyarakat Relawan Pejuang Lintas Kecamatan (DPD Ormas Repelita) Perwakilan Sumatera Utara didukung mahasiswa pun angkat bicara dalam aksi unjuk rasa singgung persoalan maraknya diperbincangkan dikalangan masyarakat dan berbagai stake holder serta penyelenggara di Pemkab Deli Serdang tentang perlakuan terduga Boyke, sebab jelas tampak pembiaran oleh Jabal Nur yang terkesan tampak sebahat menyetujui hal tersebut.
Dengan bekal itu, DPD Ormas Repelita Perwakilan Sumut didukung mahasiswa dalam aksi demo menuntut agar Kepala Kejari Deli Serdang segera melaporkan terduga pencatut namanya oleh Boyke atau mundur dari jabatan jika enggan bertindak, Rabu (29/6/22) lalu.
Sigap, Kepala Kejati Sumut Idianto, S.H, M.H langsung merespon dan langsung menerbitkan surat perintah oprasi intelijen nomor : SP.OPS-36/L.2/DIP.4/06/2022 yang memuat 9 (Sembilan) oknum Jaksa Intel atas Pimpinan Asisten Intelijen Kejati Sumut I Made Dermawan.
Terkait itu, I Made Dermawan selaku pimpinan tim Intelijen yang di tunjuk oleh Idianto kirimkan 3 oknum Jaksa Intel anggotanya untuk lakukan wawancara terhadap pihak DPD Ormas Repelita guna melengkapi tindaklanjut laporan informasi khusus pihaknya dalam upaya mengungkap dugaan yang disampaikan pada orasi sehari sebelumnya.
Mirisnya, tampak tidak serius dipandang DPD Ormas Repelita, sehingga kembali DPD Ormas Repelita Perwakilan Sumut didukung mahasiswa lakukan aksi demo ke-2 kalinya di depan Kantor Kejati Sumut pada Jumat, (15/7/2022).
Halnya, dalam aksi lanjutan tersebut. Menuntut klarifikasi atas hasil tindaklanjut operasi intelijen Kepal Kejati Sumut Idianto yang dinilai tidak tampak mengendus hasil dari oprasi intelijen yang telah berlangsung berkisar 2 (dua) pekan berlalu.
Kepada perwakilan masa aksi, Kejati Sumut Idianto diwakili Kasi Penkum Kejati Sumut Yos A Tarigan dan Kasi A Intelijen Kejati Sumut Jeferson Hutagaol beri ruang khusus untuk beri tanggapan terhadap perwakilan masa aksi.
“Terhadap Laporan Informasi Khusus atas tindaklanjut aksi sebelunya di Kantor Kejari Deli Serdang, kami masih on proses, sudah banyak yang kita (pihaknya) mitakan keterangan atas kasus pencatutan nama oleh terduga inisial B tersebut,” kata Yos yang di amini Jeferson, dan mengaku jika B juga telah di wawancarai oleh pihaknya.
Hanya saja, menurut Jeferson. Seluruh orang-orang yang dia wawancarai enggan memberi keterangan sebenarnya yang diketahuinya, dan lebih memilih tidak berkenan diwawancarai terkait tentang dugaan terhadap perlakuan B.
Masa aksi, saat berdialog juga sempat singgung soal keterangan Kepala Kejati Sumut IBN Wiswantano yang memang saat itu dia adalah pejabat yang sah selaku Kepala Kejati Sumut, apakah tidak dapat di jadikan acuan guna pengembangan informasi oleh pihaknya. Jeferson pun tampak gugup dan lempar kepada Yos A untuk beri tanggapan.
“Kalo itu gak tau saya, saolnya saya belum bertugas di sini (Kejati Sumut), silahkan pak Kasi Penkum,” seru Jaferson.
Pada saat itu, Kepala Kejati Sumut semasa dijabat IBN Wiswantanu yang kini menjabat Sekjampidsus di Kejagung RI, kepada wartawan menegaskan, benar, supir Jabal Nur yang membawa mobil Dinasnya ke Dinas Perkim Deli Serdang.
Hal itu disebutkannya sebagai info yang sudah akurat untuk jadi acuan pemberitaan media, karena sebutnya didapat dari penjelasan sumbernya, yakni Jabal Nur.
“Saya sudah sampaikan jika Kajari cuti berhubung dengan menunggu istrinya yang melahirkan, dan sudah disampaikan juga dari Perkim kalau sopir Kajari yang datang ke Perkim. Saya (sensor), karena data yang sudah saya berikan merupakan data akurat untuk berita, langsung dari sumbernya. Terima kasih,” demikian ditegaskan IBN Wiswantanu melalui pesan whatsapp kepada wartawan (3/2/22) silam, dan telah diterbitkan pada pemberitaan sebelumnya oleh media ini.
Namun, belakangan rumornya santer disebut-sebut tentang fakta sebenarnya yang kendarai mobil Dinas Jabal Nur ke Dinas Perkim Deli Serdang saat dia sedang dalam cuti dan disoroti wartawan bukanlah sopirnya, melainkan sosok pencatut, yakni terduga Boyke.
Bahkan, disalah satu OPD Pemkab Deli Serdang Boyke juga telah diduga mampu akomodir realisasi belanja pengadaan yang sumber dananya dari pusat disebut DAK dengan jumlah milyaran. (tim).