Kairunnisa gadis dara cantik asal kab, batu bara hilang tanpa jejak
Batubara-jurnalpolisi,id
Masih dalam pencarian pihak kepolisian dan masyarakat, yang kini menjadi misteri atas hilang nya GADIS dara cantik ini, KAIRUNNISA usia 17, warga Jln Jogja, Desa Suka Maju, Kecamatan Tanjungtiram, Kabupaten Batubara telah hilang, sampai sekarang belum ditemukan dan posisi sepeda motornya saat ditemukan dalam kondisi tak bercagak di semak-semak milik perusahaan perkebunan. KILAS DAERAH Misteri Besar Hilangnya Gadis Cantik di Batu Bara Belum Juga Terpecahkan
Entah apa yang terjadi dengan nasib Kairunnisa, (17) si dara manis ini sudah menghilang sejak 19 Juni 2022 pada minggu malam.
Pada Senin, (20/6/2022) Keesokannya, pihak kepolisian dan keluarga menemukan bukti jejak sepeda motor yang dikendarai Nisa, ditemukan tergeletak dalam kondisi tak bercagak di semak yang suram, di areal perkebunan PT Lonsum, di Sei Balai Kab batu bara.
Media masa yang meliput kejadian janggal dalam kasus itu membuat orang-orang di Batu Bara mulai membicarakan ke ngeriannya.
Mulai dari warga Dusun, Warga Desa hingga petugas Pemerintah Daerah terus berusaha mencari gadis itu, namun hasilnya gelap, rumit, dan hanya menemukan jalan buntu.
Sementara rasa putus asa dan cemas terus mengantui keluarga, berbagai acara keagamaan pun terus digerak kan oleh warga dan tetangga, mulai dari membaca kitab suci hingga berdoa dengan harapan mukjizat dari Allah. Untuk segera mendatangkan keajaiban dan menemukan keberadaan Nisa, namun usaha itu pun masih belum juga menemukan titik kegaibannya.
Pihak polisi dan masyarakat setempat belum dapat menemukan Khairunnisa setelah berbagai usaha dilakukan dan hanya menemukan jalan buntu. Ketika memasuki hari ke 18. pada rabu 6 Juli 2022 malam, para warga kemudian kembali , memanjatkan doa kepada sang Pencipta agar Nisa segera dapat ditemukan.
Berbagai upaya pencarian terus dilakukan keluarga, di saat kegelapan mulai turun menggelapi daratan, bahkan tukang minyak ikut membawa lampu untuk menerangi kegusaran dari kegelapan keluarga, hingga mentari menyinari daratan, kabar tentang seluruh pencarian Nisa juga masih menjadi teka-teki buta.
Sementara mengharapkan mantra dari dukun, tak lagi sakti. penyelidikan polisi terus berjalan.
Sementara Kapolsek Labuhan Ruku AKP Feri Kusnadi melaporkan hingga saat ini pihaknya masih terus berupaya melakukan pencarian terhadap keberadaan Khairunisa.
“Kita masih terus bekerja dengan melacak handphone milik korban, sekaligus mengumpulkan keterangan dan informasi-infomasi saksi-saksi,” kata Kapolsek Labuharan Ruku AKP Feri Kusnadi, rabu (6/7/2022)
Hingga memasuki hari 18 (6/7/2022) informasi pencarian atas hilangnya KAIRUNNISA belum mendapatkan titik terangnya. Mulai dari Keluarga, tetangga, warga hingga pemerintah daerah terus mencari baik saat hujan dingin hingga cahaya matahri menyengat daratan, hilangnya NISA sampai saat ini terus menjadi misteri besar yang belum terpecahkan di kabupaten Batu Bara, di bulan ini.
Ini lah sekelumit pencarian tentang hilangnya kairunnisa setelah memasuki hari yang ke 18, mulai dari tukang becak, buruh nelayan, buruh kuli bangunan, wajah-wajah kuyu yang susah tidur setiap malam masih terus membincangkan soal mistri hilangnya KAIRUNNISA, yang belum dapat terpecahkan oleh siapapun, Polisi terus mendalami jejak-jejak bukti dan menelusuri para saksi kunci.
Minimnya petunjuk bagi kalangan awam menjadikan para pihak yang mencari gadis dara cantik ini seakan menghadapi tembok tebal dalam usaha pencarian untuk memecahkan kasus-kasus misteri besar ini.
Terlepas dari upaya pencarian polisi, para tetangga, Pemerintah, dan orang-orang yang terdaftar oleh keluarganya, termasuk seorang paranormal yang meletakkan tangannya di atas foto-foto lama dan para tokoh agama yang membaca petunjuk dari kitab suci, berharap membentuk koneksi.
Atas kebuntuan ini, Pihak keluarga memohon kepada masyarakat jika melihat atau menemukan keberadaan Nisa, agar segera menghubungi pihak kepolisian terdekat atau dapat menghubungi Andi ke nomor 082367358722 (Abang), atau ke Devi ke nomor 085760485487 (Kakak
(Zul marpaung)
