Kades Ketapang Daya Gagalkan Penyebaran Stiker PWI Yang Diduga Berpolitik Praktis
Sampang – jurnalpolisi.id
Polres Sampang gencar adakan kegiatan pencerahan hukum dan kode etik jurnalistik (KEJ) di setiap Kecamatan Se-Kabupaten Sampang, kali ini kegiatan tersebut bertempat di Gedung Pesanggrahan Jalan Merdeka Barat, Desa Ketapang Barat, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Kamis (28/7/2022).
Acara ini meliputi empat kecamatan yakni Kecamatan Ketapang, Kecamatan Robatal, Kecamatan Banyuates, dan Kecamatan Sokobanah yang disatukan di Ketapang, hadir selaku peserta acara ini Kepala Desa, tokoh masyarakat dan Forkompimcam dari empat kecamatan.
Dalam pelaksanaan tersebut Polres Sampang menggandeng organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sampang.
Tetapi, ada satu hal yang menjadi sorotan dalam kegiatan ini. Yakni terkait dengan stiker yang diberikan kepada semua peserta yang hadir, Striker tersebut nampak gambar Bupati dan Wakilnya, hal itu diduga kuat mengandung unsur politik.
Dan juga pada stiker tersebut bertuliskan “Karena Yang Baru Belum Tentu dan Belum Pasti. Kalau Yang Ada Sudah Terbukti dan Teruji, Gak Penting Cari Yang Baru. Yuk, Syukuri dan Lanjutankan!” tulisan itu dipasang persis di samping dan di bawah foto Bupati dan Wabup dan juga ada Logo PWI.
Pasalnya sempat memanas pada saat acara di sesi pertanyaan, salah satu Kades sampai meminta untuk menarik kembali stiker yang sudah terlanjur tersebar itu.
” Kasian Kapolres nanti bisa digoreng, saya minta stiker itu di tarik kembali dan di amankan, ini masih bukan waktunya, nanti kalau sudah waktunya silahkan diedarkan,” ucap sang Kades Ketapang Daya dengan tegas.
Ketua PWI Sampang Menjelaskan dengan panjang lebar saat itu pihaknya menepis bahwa tidak ada unsur politik pada stiker tersebut.
“Stiker itu bukan unsur politik melainkan bentuk sinergi antara PWI dengan Pemerintah Kabupaten Sampang,” jelas Mamang panggilan Fathurrahman Ketua PWI Sampang.
Akhirnya pihak PWI menarik stiker tersebut dari para peserta, namun stiker sudah terlanjur di sebar ke group WhatsApp masing-masing peserta dengan keresahannya.
Salah satu peserta yang tidak mau di sebutkan namanya, sangat mengapresiasi acara yang dilaksanakan Polres Sampang, Sebab, dengan begitu warga yang ikut kegiatan itu bisa memahami terkait dengan hukum dan dunia jurnalistik
“Kegiatan itu sangat positif, tapi yang menjadi pertanyaan besar ialah maksud dari stiker PWI karena terkesan terselip kepentingan politik,” katanya.
Menurut dia, sebagai salah satu organisasi wartawan terbesar di Indonesia, seharusnya PWI bisa professional menempatkan posisi dengan tidak terlibat politik praktis.
Wartawan yang merupakan komponen utama pers Indonesia semestinya harus bisa menjadi wasit dan pembimbing yang adil, menjadi pengawas yang teliti dan seksama terhadap pelaksanaan Pilkada, bukan justru sebaliknya, menjadi “pemain” apalagi diduga menjadi juru kampanye.
“Wartawan bekerja untuk kepentingan publik, kalau mau terjun dalam politik, menjadi tim sukses (timses) atau juru kampanye, bukan lagi untuk kepentingan publik,” ujarnya. (MJ)