https://www.jurnalpolisi.id/2022/07/pagelaran-wayang-kulit-kapolri-pelestarian-budaya-hingga-dekat-dengan-masyarakat/
Kebumen – jurnalpolisi.id
Masalah kecelakaan lalu-lintas memang sangat kompleks kaitannya dengan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya mematuhi dan menaati peraturan lalu-lintas.
Tak sedikit korban jiwa melayang melalui insiden kecelakaan dalam setiap tahunnya. Bukan hanya para remaja, orangtua juga banyak menjadi korban.
Pentingnya edukasi, pendekatan humanis dari hati ke hati, baiknya terus dilakukan antara masyarakat dengan kepolisian agar saling tahu peran satu sama lain dalam mengatasi hal ini.
Pagi ini, Minggu (3/7), Sat Lantas Polres Kebumen menggelar kegiatan pendidikan masyarakat lalu lintas atau Dikmas Lantas yang dikemas melalui pemolisian dengan pendekatan seni budaya dan pariwisata (Art Policing) di Alun-alun Kebumen.
Kegiatan ini sekaligus masih dalam rangka memeriahkan rangkaian Hari Bhayangkara ke-76.
Sejumlah warga masyarakat, khususnya pengunjung Alun-alun Kebumen sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut karena penyajian materi begitu unik, mulai dari pembagian hadiah berupa tumbler bertuliskan ajakan tertib lalu-lintas, menari bersama badut sebra, hingga pertunjukan musik tradisional dan edukasi tentang lalu-lintas.
“Acara ini sebetulnya punya kita semua. Punya masyarakat, punya kepolisian dalam hal ini Polres Kebumen yang bertujuan untuk mengingatkan kembali pentingnya tertib berlalu lintas,” jelas Kapolres Kebumen AKBP Burhanuddin melalui Kasubsi Penmas Aiptu S Catur Nugraha.
Dihubungi terpisah, Kasat Lantas Polres Kebumen AKP Tejo Suwono menambahkan pemolisian kepada masyarakat banyak sekali jenisnya, diantaranya pemolisian menggunakan budaya atau seni seperti yang dilakukan oleh Sat Lantas Polres Kebumen pagi ini mendatangkan pertunjukan seni musik angklung.
Sehingga penyampaian melalui seni ini diharapkan akan lebih menarik dan mudah ditangkap masyarakat.
Alun-alun Kebumen dipilih Sat Lantas Polres Kebumen karena setiap Minggu pagi banyak dikunjungi masyarakat sehingga penyampaian pesan Kamtibmas, ataupun tertib berlalu-lintas dan tersampaikan secara masiv.
Melalui kegiatan itu, dijelaskan AKP Tejo penyebab utama kecelakaan lalu-lintas secara umum disebabkan oleh 5 faktor.
Pertama faktor kesalahan manusia, atau disebut juga human error, menjadi faktor utama penyebab kecelakaan lalu lintas. Nyatanya, 61 persen kecelakaan disebabkan oleh faktor ini.
Setiap pengendara juga wajib mengetahui aba-aba gerakan lalu-lintas yang disampaikan petugas di lapangan.
“Hadirnya polisi cilik memperagakan tari senam lantas juga diharapkan menambah pengetahuan masyarakat tentang aba-aba yang sering digunakan petugas saat mengatur lalu-lintas,” katanya.
Faktor kondisi jalan menjadi urutan nomor dua penyebab kecelakaan lalu-lintas. Hal ini karena masih banyak kondisi jalan yang memprihatinkan, diantaranya kurangnya penerangan, jalan yang berlubang, tidak adanya rambu lalu-lintas, selanjutnya tikungan yang tajam.
Faktor alam juga menjadi urutan nomor tiga penyebab kecelakaan lalu-lintas. Salah satu kondisi alam yang paling berbahaya saat mengemudi adalah bila terjadi hujan deras, yang mengakibatkan jalanan lebih licin dan memperpendek jarak pandang pengemudi.
“Selain itu, faktor alam lainnya, seperti adanya kabut, banjir, gempa bumi, atau bencana lainnya dapat menyebabkan kecelakaan juga,” kata AKP Tejo.
Faktor penyebab kecelakaan selanjutnya yakni faktor kendaraan. Masyarakat harus sering mengecek kelaikan kendaraan dengan membawa ke bengkel untuk perawatan berkala. Hal ini nyatanya dapat mencegah risiko kecelakaan terjadi karena kendaraan itu dalam kondisi sehat.
Faktor penyebab kecelakaan nomor lima, faktor kendaraan dengan kelebihan muatan terutama untuk kendaraan besar seperti truk dan bus. Kelebihan muatan menjadi masalah yang serius.
Jika kelebihan muatan, maka kendaraan akan menjadi rentan untuk tidak seimbang. Hal ini dapat membuat kendaraan oleng jika ada rem mendadak atau melaju terlalu cepat.
Karena itu, disarankan untuk tidak membawa kendaraan dengan muatan lebih dari kapasitas yang sudah ditentukan.
Walaupun risiko kecelakaan akan selalu ada, namun dijelaskan AKP Tejo Suwono, kita bisa mencegah dan mengantisipasi risiko yang ada.
Untuk mencegah, kita bisa menerapkan keamanan berkendara melalui safety riding, seperti pakai helm jika naik motor, pakai seatbelt saat di mobil, pastikan pengemudi tidak dalam kondisi mabuk atau mengantuk, patuhi rambu lalu lintas, dan kabari orang lain untuk tidak menghubungi selama di jalan.
“Semoga melalui kegiatan ini apa yang menjadi tujuan kita bersama (menekan angka kecelakaan lalu-lintas) bisa tersampaikan dengan baik serta timbul kesadaran di tengah masyarakat,” tandasnya.
Bukan hanya menyaksikan pertunjukan saja, banyak juga warga sengaja datang ke kegiatan itu untuk membayarkan pajak kendaraan melalui Mobil Samson yang sudah standby sejak pagi.
( Arif JPN)