Hj. Ruruh Wuryani Perempuan Ini Jadi Kepala Sekolah di SMAN 3 Kota Tangerang, Begini Kisahnya
Kota Tangerang – jurnalpolisi.id
Seorang perempuan yang menceritakan kisahnya menjadi kepala sekolah SMA Negeri 3 Kota Tangerang sukses menuai sorotan publik. Bukan tanpa sebab, ia sudah menjabat sebagai pimpinan di sekolah meski baru berusia 51 tahun, Hj. Ruruh Wuryani, MM., MSi selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Kota Tangerang Provinsi Banten, Senin (25/07/2022).
Ruruh yang pernah mendapat juara tari tradisional Jawa, hobi panjat tebing dan mendaki gunung serta gabung di komunitas (Mapala) saat menjadi mahasiswa di Program Studi Matematika Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Hj. Ruruh yang pernah mendapatkan kategori guru teladan tingkat Kota Tangerang Provinsi Banten tahun 2016 dan mendapatkan beasiswa MIPA S2 UI Depok.
Ruruh mengatakan pada 1 September 2020 dirinya menjabat sebagai Kepala Sekolah di SMAN 3 dikatakannya, berkewajiban untuk menjaga nama baik sekolah tersebut, dengan motto “Senantiasa menjadi lebih baik meskipun sedikit demi sedikit”.
Selanjutnya Hj. Ruruh pernah memperoleh Penghargaan diantaranya, Satyalencana Dari Presiden RI. Tahun 2014,Juara 2 Keberhasilan Guru dalam mengajar dari Gubernur 2014, juara 1 Guru berprestasi dari Walikota Kota Tangerang 2016.
“Alhamdullah kita lolos menjadi sekolah penggerak angkatan kedua, kemudian untuk seluruh civitas SMA Negeri 3 Kota Tangerang, saya sedang membuat menjadi satu kesatuan yang ibaratnya menjadi keluarga besar dan bersama-sama berjuang untuk mencapai visi membentuk peserta didik menjadi orang-orang yang berkarakter dan bermanfaat dilingkungan, minimal bisa memecahkan persoalan hidup dalam masyarakat disekitarnya.
Saat ini dia sudah menerapkan kurikulum Merdeka yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim yaitu mengimplementasikan sebagai kewajiban sekolah penggerak, dengan itu fokusnya, menjadikan siswa itu berkarakter berguna bagi masyarakat dan lingkungannya, secara mental dia kuat, secara karakter dia bagus, antara pengetahuan, keterampilan dan karakter membentuk kompetensi yang seimbang,” pangkas Hj. Ruruh Wuryani.
Adapun perempuan yang merupakan keturunan dari orang tua sebagai guru sekolah tersebut mengaku menjadi kepala sekolah demi mewujudkan impian orang tua, memajukan pendidikan di daerah, hingga membantu anak-anak yang kesulitan biaya.
“Tahun 1997 lulus kuliah, sudah berada di Tangerang semasa kuliah di kampus swasta, menjadi honorer di SMP 1 Tangerang sebagai guru matematika (1997), Masuk CPNS lolos (2003), mengajar di SMA Negeri 8 Tangerang, sekarang diangkat kepsek SMA Negeri 3 Kota Tangerang karena melanjutkan amanah dari orang tua,” sebut Hj. Ruruh.
(Ismail Marjuki JPN).