Suara Forum Anak – Anak Asli 7 Suku Peduli OTSUS Kabupaten Teluk Bintuni.
BINTUNI – jurnalpolisi.id
Forum Anak2 Asli 7 Suku Peduli OTSUS Kabupaten Teluk Bintuni, meminta kepada Pemerintah daerah Kabupaten Teluk Bintuni dalam hal ini Dinas PERINDAGKOP Kabupaten Teluk Bintuni untuk merubah bantuan modal usaha bagi Mama2 asli 7 Suku atau Mama2 asli Papua di Kabupaten Teluk Bintuni yang bersumber dari Dana OTSUS itu dirubah dari jumlah peserta penerima yang dulunya berjumlah 1000 orang lebih dengan rincian 5000.000/Kepala itu dirubah menjadi 100 orang peserta penerima modal usaha ini agar dapat tepat sasaran.
Bertempat di Kampung Lama, Distrik Bintuni, Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat, Saat media ini mengkonfirmasi ketua Forum Anak Asli 7 Suku Peduli Otsus, Agustinus orosomna melalui Via Watchapnya. Senin 20/6/2022.
Dalam keterangan PERS- nya, Agustinus Menuturkan bahwa, Belajar dari pengalaman dari tahun ke tahun jumlah Dana OTSUS yang dikeluarkan secara langsung oleh PERINDAGKOP KABUPATEN TELUK BINTUNI untuk modal usaha bagi Mama – mama asli 7 Suku dan Papua lainnya di Teluk Bintuni, mulai dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2022 ini belum tetap sasaran.
Ia minta untuk dirubah atau diperkecil peserta penerima bantuan tersebut agar Dana OTSUS yang disalurkan itu benar – benar meningkatkan usaha Mama – mama asli 7 Suku dan Papua lainnya di Teluk Bintuni. Ketus Agus
Selain itu Ia menambakan, Kami sarankan Formula yang dipakai untuk Dinas PERINDAGKOP memberi bantuan modal usaha harus turun lapangan survey di 24 Distrik yang ada dikawasan Teluk Bintuni agar memastikan tempat2 usaha Mama – mama Papua yg layak dan usahanya sedang jalan itu yang harus diberikan bantuan kepada mereka agar meningkatkan usaha mereka jenjang berikutnya.
Ia mencontokan salah satu OAP yang berprofesi sebagai Penjual Sayur keliling dengan Motor dikawasan Teluk Bintuni yang mengaku bahwa Ia belum pernah menerima bantuan modal usaha untuk meningkatkan usahanya sampai saat ini. Ada juga seorang Anak laki – laki Asli Papua yg saat ini bergerak dalam Bisnis bensin Eceran di Sekitar Kampung Lama GOR juga belum mengaku belum pernah mendapat perhatian dari Dinas Perindakop untuk mengembangkan usahanya.
Pihaknya minta kepada Dinas PERINDAKOP mungkin segera turun lapangan untuk mendata Masyatakat 7 suku dan papua lainya, sekaligus memastikan usaha mereka agar di beri bantuan modal usaha bagi mereka demi meningkatkan usaha mereka ke level selanjutnya.
Bukan hanya itu ia juga sangat mengapresiasi kebijakan Bupati Kabupaten teluk Bintuni dalam hal memberi modal usaha bagi Mama – mama asli 7 Suku dan Papua lainnya di Teluk Bintuni yang bersumber dari Dana OTSUS mulai dari tahun 2017-2022 ini sudah cukup membanggakan dan menjadi salah satu Kabupaten pertama di Papua Barat yang melakukan program ini. Ketus Agus
Ia berharap untuk Dinas Perindagkop mencari mempersiapkan juknis pelaksanaan pemberi bantuan modal usaha ini secara baik agar tepat sasaran dan dapat meningkatkan usaha Mama – mama asli 7 Suku dan Papua lainnya di Teluk Bintuni demi bangkit bersaing dengan Saudara2 Nusantara yang berada Kabupaten Teluk Bintuni Papua Barat. Menuju Masyatakat yang damai, Maju Produktif, dan Berdaya saing .Tutupnya
(Buce Remetwa)