Posko Perlawanan Rakyat kepada PT Pulo Padang Sawit Permai (PPSP) Berdiri

Labuhan Batu – jurnalpolisi.id

Posko Perlawanan Rakyat kepada PT Pulo Padang Sawit Permai (PPSP) Kecamatan Rantau utara Kabupaten Labuhan batu, tetap siaga dengan segala kemungkinan, dan sedikitpun tidak akan mundur dari perjuangan mereka yang menuntut Pabrik Kelapa Sawit PT Pulo Padang Sawit Permai untuk berhenti beroperasi, Demikian Pantauan awak media, (16/05/2022).

Dari Posko Perlawanan Rakyat kepada PT Pulo Padang Sawit Permai (PPSP) Kamis 16Juni2022 Masyarakat Kelurahan Pulo Padang menyatakan Sikap bahwa, “Posko Perlawanan ini akan tetap berdiri sampai Pabrik Kelapa Sawit belum di dibongkar, dan ditutup merdeka, Allahu Akbar,” Demikian di teriakkan bersama didepan Posko tersebut”.

Seruan untuk dibongkar dan ditutupnya Pabrik Kelapa Sawit PT Pulo Padang Sawit Permai adalah salah satu bentuk Penolakan masyarakat terhadap Pabrik Kelapa Sawit yang di paksakan keberadaannya di tengah lingkungan pemukiman masyarakat Kelurahan Pulo Padang.

Pabrik Kelapa Sawit PT Pulo Padang Sawit Permai yang berbatasan dengan Yayasan Pendidikan Islam, Anak-anak yang belajar di Yayasan pendidikan tersebut merasa yang paling rentan menerima dampak dari beroperasinya Pabrik Kelapa Sawit tersebut.

Anak- anak PAUD Misbahu ZIKKRI menyampaikan seruan, “Bongkar Pabrik……”, Demikian yang disampaikan didepan Posko Perlawanan Rakyat Kamis, (16/06/2022).

Kamis 16/06/2022 sekitar pukul 20.00 WIB di Posko Perlawanan Rakyat dilaksanakan Diskusi tentang menyikapi Pabrik Kelapa Sawit PT Pulo Padang Sawit Permai, yang dihadiri tokoh-tokoh masyarakat, Alim ulama, pemuda dan lainnya.

Julpan Rambe tokoh masyarakat menyampaikan, Histori sejarah Pulo Padang, dan menyikapi korporasi atau Pengusaha yang sewenang-wenang beroperasi tanpa izin yang jelas, Demikian Julpan Rambe menuturkan.

“Korporasi ini sewenang-wenanang saja beroperasi tanpa mengantongi izin yang jelas,” tutur Julpan didepan forum diskusi.

M.Qurudi menyampaikan, “Diskusi malam ini menunjukkan masyarakat Pulo Padang itu Solit dan besar, karena pandangan M.Qurudi tensi perjuangan masyarakat Pulo Padang ini semakin besar dan M.Qurudi meyakini Posko Perlawanan Rakyat ini akan melalui perjalanan perjuangan yang cukup panjang”.

” Tensi perjuangan masyarakat Pulo Padang ini semakin besar, dan perjuangan ini akan melalui perjalanan panjang dalam perjuangan untuk menutup Pabrik Kelapa Sawit tersebut,” ungkap M. Qurudi.

Al ustad Rendi Fitriyana menyampaikan bahwa beliau bukanlah tamu di Posko Perlawanan Rakyat ini, tapi bagian dari Perjuangan ini, dan Al ustad Rendi Fitrayana menyatakan bahwa kita di jajah bukan karena kita lemah tapi karena penghianatan disebabkan kepentingan sesaat.

“Bahwa saya Alustad Rendi Fitrayana bukanlah tamu di Posko ini melainkan bagian dari Perjuangan masyarakat disini,” Alustad Rendi Fitrayana menyampaikan.

Samsul Siregar juga menyampaikan, bagaimana para orang tua mereka dulunya memperjuangkan Pulo Padang ini harus menjadi bagian dari semangat perjuangan Posko Perlawanan Rakyat Pulo Padang kepada PT Pulo Padang Sawit Permai.

“Ingatlah perjuangan para ponding father kita dulunya berjuang untuk Pulo Padang ini harus menjadi semangat dari perjuangan ini,” Samsul Bahri menyampaikan dengan semangat.

Dari sumber, yang tidak ingin disebutkan namanya atas persoalan masyarakat di Pulo Padang menyampaikan saran bahwa Minta kepada kementerian PUPR memeriksa kelayakan secara Tata Ruang Wilayah.

Pesan moral dari Posko Perlawanan Rakyat Pulo Padang buat para pemimpin labuhan batu, Seorang pemimpin dihargai, disegani, dan dihormati bukan karena kewenangan dan kekuasaan yang dimilikinya, melainkan kapabilitas yang diwujudkan dalam kinerja yang terpuji.

Wartawati JPN
Eka hombing

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *