Pemasangan Plat Nomor Rumah Dipatok Rp. 15.000 Warga Gintung Lor Resah
Cirebon – jurnalpolisi.id
Pemasangan plat nomor rumah sebesar Rp. 15.000 didesa Gintung lor dirasa sangat bebankan warga , pasalnya berdasarkan informasi yang berhasil digali dilapangan , ternyata masyarakat telah mengetahui ada program pemasangan plat nomor rumah dari pemerintah sebelumnya dan tanpa dipu ngut biaya apapun, wajar kalau pada akhirnya warga desa Gintung lor bertanya tanya.
Menurut beberapa sumber yang enggan disebutkan jati dirinya mengatakan “Kuwu sekarang diduga bukan menuju desa Gintung Lor ke arah yang lebih baik, malah menurut saya disinyalir semakin bebankan masyarakat, salah satu contoh fakta nyata, pemasangan plat nomor rumah warga dikenakan biaya Rp. 15 000, harga yang sangat mahal dengan bentuk plat seperti itu,” urai sumber.
Ditempat terpisah menurut sumber lain mengatakan “Sekedar tahu saja bahwa program pemasangan plat nomor rumah itu program dari Kuwu sebelumnya dan gratis, kenapa sekarang malah warga dipungut biaya apakah ini yang namanya menuju Gintung Lor ke arah yang lebih baik?” ungkap sumber balik tanya, “Terlepas benar atau tidak tapi ada isu yang berkembang kabarnya pemasangan plat nomor BPD sendiri tidak tahu,” imbuh sumber.
Terkait biaya pemasangan plat nomor rumah sebesar 15.000 diamini oleh Moh Malik Abdul Azis salah satu petugas puskesos desa Gintung Lor saat ditemui disebuah rumah kawasan desa kebon Turi Kamis (16/6).
“Benar setiap rumah dikenakan biaya 15.000 dan pak Kuwu sendiri menyetujui, maksud dan tujuan dari pemasangan plat nomor rumah tentunya untuk mempermudah pendataan mas, dan itu sudah berdasarkan musyawarah dengan warga,” ujar remaja berambut gondrong.
Namun saat didesak pertanyaan terkait harga plat nomor dipercetakan ternyata remaja yang biasa disapa Aziz ini menjawab sambil cengengesan “Iya pak harga disana Rp. 7000 kita jual ke warga Rp. 15.000, karena untuk upah yang masang pak,” ucap Aziz.
Namun lagi lagi saat didesak pertanyaan tentang harga plat nomor rumah Aziz akhirnya buka suara jika biaya produksi tak sampai Rp. 7000 “Memang sih tidak sampai segitu, iya karena honor puskesos itu hanya Rp. 200 ribu, makanya saya mensiasati gimana bisa mendapatkan uang tambahan pak, kalau bapak ingin ngobrol dengan temen saya boleh soalnya saya bukan satu satunya orang pengambil keputusan pak,” bebernya.
Namun sayangnya sampai berita ini tayang, Kuwu Desa Gintung Lor diduga enggan untuk dikonfirmasi, hal tersebut dikuatkan saat dihubungi baik telepon maupun di SMS tak juga mau angkat dan tak mau membalas, padahal sebagai pejabat harus siap dikonfirmasi pewarta dimana saja dalam situasi dan keadaan apapun, jangan merasa RISIH kalau memang BERSIH.
(Moh khozim)