Proyek Jalan Winong -Sokopuluhan Diduga Jadi Ajang Bancakan.
Pati – jurnalpolisi.id
30 Mei 2022||proyek yang menelan Dana Alokasi Khusus DAK DPU PR Kabupaten Pati TA 2022 senilai 5.2 Milyar Rupiah lebih, pekerjaan pelebaran jalan Sukopuluhan – Winong guna meningkatkan sarana dan prasarana umum yang digarap CV Abadi Makmur diduga menggunakan pasir kurang layak.
Target proyek meliputi talud, rabat jalan dan pengaspalan, menjadi perhatian awak media sejak dimulai hingga kini karena disinyalir banyak kejanggalan dalam pelaksanaan baik secara teknis maupun matrial yang digunakan.
Matrial terutama pasir menggunakan pasir lokal yang disinyalir dibawah specifikasi.
Dari penelusuran awak media pasir yang digunakan adalah pasir lokal bermutu rendah, seperti yang dikatakan Yono, ” pasir seperti itu jelas nantinya bangunan tidak awet, tidak sampai setahun kemungkinan sudah ambrol taludnya, apalagi pasir banyak bercampur dengan rumput dan sampah” , pungkas Yono aktivis LSM Laskar Penjawi yang melihat langsung pasir tersebut.
Tambahnya lagi ” proyek ini diduga kurangnya pengawasan dari pihak terkait dan apabila dibiarkan akan banyak proyek serupa, maka APH ( aparat penegak hukum) harus turun tangan untuk menelisik proyek yang dibangun dari uang rakyat ini sesuai specifikasi sehingga bermanfaat lebih lama lagi”. Lanjutnya lagi, ” secara teknis pengerjaan talud juga kurang bagus karena banyaknya air tanpa dikuras langsung ditumpuk batu dan adukan ” imbuhnya.
Awak media berusaha konfirmasi ke DPU -PR terkait pasir, ” kami sudah utus konsultan pengawas proyek dan ambil sampel pasir untuk dilaborat, andaikan kadarnya tidak memenuhi persyaratan maka bangunan harus dibongkar dan pasir harus diganti” ujar Hasto Utomo, ST, M Eng. yang hari ini akan dilantik dari Kasie Peningkatan Jalan menjadi Tenaga Ahli Jalan . ” sudah banyak kok yang kita minta bongkar karena hal serupa, baik itu aspal jalan maupun talud, untuk pasir yang banyak sampahnya pemborongnya mengatakan karena truk pasir yang terguling dan pasir dikeruk dari got sehingga banyak lumpur dan sampahnya ” ungkap Hasto.
( tim )