Masyarakat Pemilih Harus Berani Tolak Politik Mahar Untuk Melahirkan Pemimpin yang Bersih dan Berintegritas.
Mei 10, 2022
Amanatun Utara, jurnalpolisi.id
Politik Mahar tidaklah menyelesaikan suatu masalah bahkan akan menambah masalah, hal ini ditegaskan Gustaf A. Toto Calon kepala desa Lilo dalam pertemuan silaturahmi dengan wartawan jurnalpolisi.id, Selasa, 10 Mei 2022 sore.
Ia juga menegaskan agar tidak ada Politik Mahar pada Pemilihan kepala desa (Pilkades) Lilo yang akan dilaksanakan mendatang.
“Bila kita menginginkan Pemimpin Lilo masa depan yang bersih dari korupsi, maka politik mahar harus ditiadakan, dikarenakan nantinya akan menjadikan beban biaya Calon kepala desa dan akan berujung menjadikan peluang praktek koruptif tumbuh subur di Lilo, “ tegas Gustaf.
“Kita yakin bahwa pemilih di Lilo sudah sangat cerdas dan kritis didalam memilih Calon Kepala Desa yang benar memiliki kapabilitas dan kapasitas untuk membenahi Lilo lebih baik dan berkelanjutan, bila nanti tetap ada Mahar Politik maka akan menambah panjang masalah,” tambahnya.
“Lanjut Gustaf, bila nanti saya terpilih dalam proses penjaringan bakal Calon kades Lilo dari Panitia, maka Lilo kedepan akan memiliki pemimpin yang bersih dari korupsi”.
Gustaf menjamin akan menindaklanjutkan apa yang menjadi keinginan Masyarakat desa Lilo untuk perubahan yang lebih baik, dan untuk kesejahteraan warga masyarakat Lilo tentunya. Ini disampaikannya pada giat silaturahmi tersebut.
Sikap Politik Mahar yang dipaksakan akan berakibat beban tersendiri bagi Calon kepala desa dan berpeluang menambah daftar terjerat KPK,” imbuh Gustaf A. Toto
Pada kesempatan tersebut, Gustaf yang juga pensiunan ASN itu mengajak Masyarakat Lilo harus berani menolak politik mahar agar melahirkan Pemimpin yang bersih dan berintegritas. Dan upaya ini juga harus didukung penuh oleh semua pihak dimulai dari calon Kades, Timses dan Masyarakat Pemilih.
Kita harus berani sebarkan pesan bahwa politik uang itu sudah usang, buang ke lubang, dan tidak bermartabat dan akan menambah sengsara bagi masyarakat serta akan menambah daftar Kepala Desa yang akan di tangkap KPK nanti nya. Gustaf, meminta kepada setiap warga untuk dengan hati nuraninya bisa menjaga suara dan menolak iming2 dari calon maupun Timses Kepala Desa, karena politik uang dapat merusak persaudaraan, jangan dibudayakan, apalagi di budidayakan, ucap Gustaf yang selama ini terkenal pemburu koruptor, tentunya akan menolak Politik Uang dan pengabdian itu bukan harus dijalur birokrat atau politik namun bisa dari lain tempat. (Roy Saba).