Heboh..!! Nenek 67 Tahun di Ohoiel Dianiaya Pendeta Else Pea Hingga Babak Belur, Kasusnya Berat…??
Maluku Tenggara – jurnalpolisi.id
Seorang nenek dengan usia yang sudah sangat renta sekali dianiaya oleh pendeta, hanya karena masalah sepeleh, hingga mengakibatkan luka pada bagian kepala belakang, dan sekucur tubuhnya
“Berawal dari membersihkan jalan karna sekarang ini musim timur, jadi banyak daun berjatuhan,”ungkap anak korban ‘Ognen Betaubun saat dihubungi via telpon oleh media ini
Betaubun menceritakan bahwa awal dari kejadian berlangsung sekitar pukul 06:12 WIT. Dan pada waktu itu dirinya dihungi sang Ibu lewat telpon untuk menceritakan kejadian yang sebenarnya
“Jadi begini, saya ditelpon itu kira-kira pukul 04:30 WIB dan kalau di Maluku sekitar jam 06:30 WIT. Ibu saya bercerita sambil merintih kesakitan, bahwa pada saat itu, dirinya sedang melakukan bersih-bersih jalan karena banyak sekali dedauanan yang berjatuhan. Tiba-tiba saja terjadi percecokan dengan pimpinan Majelis Jemaat GPM Ohoiel (Pendeta),”terang Ongen
“Entah beberapa menit kemudian pendeta tersebut mengambil sebilah kayu dan menancapkanya pada bagian belakang kepala ibu saya. Setelah pukulan serupa, juga ia daratkan pada bagian wajah depan ibu,”tambah Ongen
Menurutnya bahwa jumlah pukulan yang dilayangkan ke ibunya sebanyak 6 kali, dengan menggunakan kayu rep`5/7. Hingga harus dilarikan ke Puskesmas terdekat.
“Tentu saja dengan pukulan sebanyak itu pastilah akan sangat membahayakan nyawa ibu saya,”urainya
Aneh lagi kalau saat kejadian suami dari pendeta tersebut hanya menonton saja, ibarat sebuah pertunjukan
“Bukanya menolong atau melerai tapi malah membiarkanya. Nantinya pakulan yang ke 4 kalinya barulah suami dari pendeta datang dan memeluk ibi saya. Tetapi masih saya ibu saya dipukul menggunakan kayu digaian tangan kirinya sampai badan belakang,”sesal Betaubun
Untuk diketahui, korban dengan nama asli Ny. Emenliana Renanmase (67). Sedangkan, pelaku pemukulan adalah Ketua Majelis Gereja GPM Ohoiel `Ny. Else Pea (41)
Namun tak disangka bahwa ada kecurigaan lain yang membuat pendeta tersebut nekad mengambil tindakan seperti itu. Menurut informasi yang diterima media ini, bahwa pendeta mencurugai nenek parubaya tersebut adalah bagian dari orang yang menggunakan ilmu hitam (Swanggi_Red)
Tapi hal itu tidak dapat dibuktikan, dan malah main hakim sendiri. Andaikan seperti itu, haruslah dibuktikan lewat pengadilan
“Ini tidak boleh terjadi, apalagi menyigung persoalan agama, bisa berdampak buruk bari pelayanan dan juga citra pendeta di tanah Evav,”sesal Ongen
Hingga berita ini diturunkan korban masih mendapatkan penanganan serius oleh pihak Puskesmas, akibat luka yang diderainya itu.
Dan untuk Sementara Kapolsek Kei Besar`AKP ST. Kasihiuw belum bisa dikonfirmasi karena masih melakukan pengamanan kedatangan Uskup Amboina.
Pihak keluarga berharap kasus ini bisa diselesaikan dengan jalur hukum, agar kedepanya tidak ada lagi kasus serupa yang terjadi di Kei Besar maupun Maluku Tenggara
(Melky_JPN)