Terbongkar Mister X Kasus Penembakan di Malra, Polisi Telah Mengantongi Identitas Pelaku
April 2, 2022
Maluku Tenggara – Jurnalpolisi.id Kasus penembakan yang terjadi beberapa waktu lalu di Maluku Tenggara dan sempat menghebohkan publik, kini telah menemui titik terang Sebagemana yang disampaikan Kapolres Tual`AKBP Dax Emmenuelle S.M S.I.K bahwasanya, penembakan bermula saat dua orang yang saling berboncengan dipepet dengan satu unit mobil. Kemudian dua pemuda tersebut ditembaki oleh orang tak dikenal (Mister-X) yang saat itu berada sama-sama pada mobil dengan nomor polisi DP 1207 berwarna putih Menurut Kapolres, bahwa kejadian ini terjadi karena adanya kegiatan penagkapan transaksi Narkoba oleh BNN Kota Tual “Setelah penangkapan yang dilakukan dari oleh pihak BNN Tual, kemudian terjadilah proses penegakan hukum. Dan kita, akan terus menerima laporan dari masyarakat,”kata Manuputty Lanjutnya, bahwa ini akan terus berjalan dan tinggal menunggu pembuktian saja.Apakah memang, pelaporan yang diberikan pihak kelaurga untuk BNN terdapat unsur kelalaian prosedur, atau kah tidak..? “Nanti akan kita proses sesuai hukum yang berlaku,”tandasnya Dan juga kepada beberapa awak media saat diwawancarai, Kapolres menambahkan kalau proses ini, semuanya akan kembali pada hasil audit investigasi internal BNN “Kasus ini adalah rananya Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tual. Dan kami masih menunggu hasil audit yang akan dilakukan oleh tim investigasi intelrnal BNN,”imbuhnya “Karna itu merupakan SOP penegakan hukum dari BNN bukan Polri. Tapi nanti, dari internal BNN itu sendiri yang akan melakukan ivestigasi, apakah memang itu sudah berdasarkan pada `SOP atau tidak.?,”sambung Manuputty Ditanya terkait penanganan kasus serupa, Manuputty yang baru saja melakukan vitkong bersama jajaranya, menjawab bahwa SOP penanganan dari Kepolisin maupun BNN berbeda “Setiap instansi pastinya berbeda kalau berbicara soal SOP. Bahkan di kami dan BNN juga berbeda,”terang Kapolres Tapi semuanya akan kembali kepad hasil audit investigasi internal, dan bukan dari Polri, melainkan dari BNN Kota Tual Kapolres juga bilang kalau kejadian itu sudah diketahuinya, karena ada informasi yang diterima dari Kepala BNN, kemudian melakukan rilis media. Sehingga, tidak menimbulkan persepsi yang berbeda-beda dikalangan masyarakat. Tapi malah yang terjadi tidaklah demikian, sehingga memunculkan multitafsir soal langkah-langkah dan proses penanganan kasus Mengenai sosok penembak misterius tersebut, Manuputty menjawab kalau saat ini pihaknya telah mengantongi nama dari pelaku penembakan. Hanya saja dirinya enggan membeberkanya dan masih harus menunggu hasil investigasi oleh BNN “Tapi yang jelas penembakan berasal dari hasil pengkapan Narkoba yang dilakukan BNN. Jadi sudah pasti kita telah tau siapa penembak itu,”jelas Manuputty Kembali kata Kapolres kalau proses ini bukan segampang membalikan telapak tangan langsung selesai, karena disini ada peristiwa penegakan hukum yang terjadi, dan harus bisa dibuktikan sesuai prosedur atau tidak. Serta sejauh ini, sudah ada dua saksi yang dikukan pemeriksaan terkait penembakan tersebut Alih-alih perwira berpangkat dua melati itu katakan bahwa proses yang terjadi di Polres Tual, merupakan proses penegakan hukum berkaitan dengan penembakan yang terjadi, dan adanya laporan dari masyarakat. “Kalau menegenai Narkoba itu diluar penanganan dari Polres Tual, karna dalam kasus ini merupakan penanganan dari BNN Kota Tual,”jelas Manuputty Adapun dari pihak keluarga yang berhasil dikonfirmasi media ini, menjawab kalau penembakan itu sangat miris dengan perlakukan seperti teroris. Bahkan teroris sekalipun setelah dilakukan proses penangkapan kemudian dibawa untuk dimintai keterangan, atau paling tidak setelah dilakukan penembakan, maka harus mengawal dan membawanya ke Rumah Sakit terdekat Tapi ini yang dirasakan sangat berbeda bahwa setelah dilumpuhkan dengan timah panas, kemudian membiarkan yang bersangkutan pergi ke Rumah Sakit untuk mendapatkan pertolongan medis bersama rekanya “Anak kami bukan teroris, dan apakah mungkin ada aturan bahwa seseorang yang telah dilumpuhkan kemudian dibiarkan terkapar saja, seperti yang dilakukan pihak BNN kepada anak kami, tutur ayah korban penembakan lewat salah satu anggota keluarga Ilham Rahayaan. Publish ( Melky jpn)