Nelayan Tual dan Malra Pastikan Dukunganya Untuk PT SIS, Jika Hal Ini Dilakukan

Kota Tual – jurnalpolisi.id

Nelayan yang berada di Kota Tual maupun Maluku Tenggara (Malra) pastikan hasil tangkapanya akan disalurkan langsung kepada PT Samudra Indah Sejahtra (SIS) jika melakukan ini.

Hal tersebut sebagaimana diungkapkan saat pertemuan yang dilangsungkan di PT SIS antara para nelayan dan para petinggi PT tersebut. Juga bersama Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Richard Tampubolon, juga Danlantamal IX Ambon Brigjen TNI (Mar) Said Latuconsina.

“Kami sangat berharap dengan adanya pertemuan ini, agar dapat menindaklanjuti usulan kami. Seperti mesin pendingin, peralatan dan jarak tempuh yang cukup jauh,” ungkap Jaelani perwakilan nelayan dari Desa Sathean.

Bukan hanya itu, para nelayan yang hadir juga meminta kepada PT SIS agar harga ikan bisa disesuaikan dengan kondisi kenaikan BBM (Solar_Red), karna sangat berpengaruh sekali bagi keberlangsungan saat melaut nanti.

Menurut ‘Jaelani jika hal yang dia sebutkan tadi bisa terakomodir dengan baik, maka mereka para nelayan pastikan hasil tangkapanya akan didaratkan ke PT SIS.

Dan sebagai salah satu perikanan terbesar di Kawasan Timur Indonesia, PT SIS akan terus bergandengan tangan dengan para pelaku usaha yang ada dikedua daerah ini.

“Ini bukan ajang Komptisi, tetapi kehadiran kami disini untuk membantu para warga semuanya, lebih khusus kepada para nelayan,” ucap Tommy Winata pemilik perusahan PT SIS sekaligus Bos Bank Artha Graha.

Tommy juga berjanji bahwa dirinya akan menyesuaikan dengan harga sesui dengan kebutuhan expor. Namun yang pastinya bah para nelayan tidak akan dirugikan.

“Saya pastikan bahwa harga ikan yang nantinya kami patok tidak akan terlalu dibahwa, dan juga tidak terlalu tinggi. Sehingga semuanya akan merasakan keuntungan dan tidak ada yang mengalami kerugian,” tukasnya.

Sementara dikesempatan yang sama Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI Richard Tampubolon bersama Danlantamal IX Pattimura Ambon Brigjen TNI (Mar) Said Latuconsina juga berharap agar dengan adanya PT SIS di Kota Tual akan mampu mensejatrahkan para nelayan ikan tradisional, dalam rangka meningkatkan taraf hidup keluarga dan membangkitkan perekonomian ditengah pandemi covid-19.

“Kebersamaan adalah kekuatan kita, saya mau sampaikan kalau pasca covid-19 sangat mempengaruhi perekonomian bangsa, sehingga Kodam XVI /Pattimura juga memiliki tugas pokok untuk membantu percepatan kesejatraan masyarakat,” ungkap Pangdam

“Jadi kami lihat ada potensi perikanan terbesar disini, karena ada PT. SIS bersama para nelayan tradisional, sehingga harus buat pendampingan untuk kesejatraan nelayan,” sambungnya

Kata Pangdam, kehadiran PT SIS harus menjadi berkat bagi kesejatraan masyarakat Kota Tual dan Malra, khususnya para nelayan agar mereka terus bersemangat dalam bekerja, sehingga dapat meningkatkan kesejatraan keluarga.

“Mari kita bersama-sama membangun kebersamaan sebagai satu kekuatan, sebab ada beberapah informasi yang saya peroleh dari Dandim 1503 dan Danlanal Tual, kalau banyak masyarakat mencari ikan, tapi kesulitan pemasaran atau penjualan, akibat keterbatasan mesin pendingin, peralatan dan jarak yang jau. Akhirnya saya sampaikan kepada Bapak Tommy Winata, saya punya semangat untuk pemulihan ekonomi nasional, intinya kita harus suport warga nelayan,“ tandas Pangdam.

Dirinya juga memberikan apresiasi kepada Tomy Winata yang langsung merespon aspirasi yang disampaikan, untuk bersama-sama hadir di Kota Tual memberikan semangat kepada para nelayan di Bumi Larvul Ngabal.

“Ini pilot projek yang harus dibangun, saya harap Bapak Danlantamal IX Ambon sebagai penguasa laut, turut membantu sehingga hal ini juga dilaksanakan di kab / kota lainya di Provinsi Maluku,” jelasnya.

Pangdam XVI/Pattimura berharap melalui program pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi covid-19, masyarakat di Kota Tual dan Malra dapat meningkatkan kesejataraan, hidup rukun, aman serta damai.

“Kami punya semangat untuk membangun kesejatraan, kalau masyarakat sudah sejahtera, semua memiliki lapangan kerja, maka tidak ada lagi konflik atau baku ribut dan baku serang antar sesama, sebab semua sudah berpikir tentang bagaimana membangun ekonomi keluarga, sehingga kelak Kota Tual dan Malra akan lahir calon pemimpin masa depan ditingkat Nasional maupun Internasional,“ terang Pangdam XVI/Pattimura.

Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) IX Ambon, Brigjen TNI (Mar) Said Latuconsina, dalam wejanganya kepada para nelayan Kota Tual dan Malra mengaku sudah mengetahui persoalan yang dialami para nelayan, karena dirinya lahir dan besar sebagai nelayan.

“Saya sebelum jadi Tentara, pernah alami juga seperti yang dirasakan para nelayan. Saya pernah ikut ke laut, kita di Maluku Tengah pakai jaring bobo, sehingga mengetahui persis suka dan duka hidup dilaut,” ujarnya.

Danlantamal IX Ambon, menegaskan apa yang disampaikan Pangdam XVI/Pattimura dalam arahanya untuk memberikan motifasi kepada semua masyarakat untuk lebih giat bekerja.

“Saya yakin para petarung laut (Nelayan) yang disampaikan Bapak Pangdam XVI / Pattimura, mampu dan terus giat bekerja untuk mencapai kesejataraan masyarakat, “ Salut Latuconsina.

Danlantamal IX Ambon juga memberikan apresiasi atas respon positif pemilik PT. SIS, Tomy Winata, yang menawarkan banyak peluang yang harus segera dilaksanakan.

“Saya beri apresiasi kepada Bapak Tomy Winata, atas berbagai tawaran yang disampaikan, demi meningkatkan kesejatraan nelayan, seperti membuat SOP yang saling menguntungkan antara pihak perusahan dan para nelayan sangat luar biasa,” sanjungnya.

Terkait keluhan nelayan soal perijinan kapal ikan dibawah 30 GT yang takut melaut, karena sering berhadapan dengan kapal patroli TNI–AL, Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) IX Ambon, Brigjen TNI (Mar) Said Latuconsina, menyatakan siap membantu para nelayan tradisional di Kota Tual dan Malra.

“Kami sudah bicarakan, jadi nanti sesuai SOP yang disampaikan, para nelayan segera bentuk kelompok nelayan dalam wadah koperasi nelayan untuk berkoloborasi dengan pihak perusahan. Jadi nanti kita berikan stiker kepada kelompok nelayan, untuk dipasang pada setiap kapal nelayan dibawah 30 GT, sehingga saat bertemu kapal patroli TNI AL, tinggal ditunjuhkan,” terangnya.

Dalam tatap muka itu, hadir para perwakilan dari nelayan dari Ohoi Sathen, Kecamatan Kei Kecil, nelayan Ohoi Denvet dan Ohoi Garara, Kecamatan Kei Kecil Timur (KKT), serta nelayan di Desa Ngadi dan Mangon Kota Tual binaan PT. SIS.

Hal ini penting, mengingat dalam waktu dekat, Pemerintah Pusat (Pempus), akan menerapkan kebijakan penangkapan ikan terukur, dimana nelayan tradisional akan lebih diperhatikan dan diberdayakan, dalam rangka pemulihan ekonomi Nasional.

Selain Pagdam dan Danlantamal, hadir bersama dalam diolog dengan para nelayan Kota Tual dan Malra Kapala Staf Kodam Pattimura (Kasdam) Brigjen TNI Stepanus Mahuri juga Danrem 151/Binaiya Brigjen TNI Maulana Ridwan.

(Melky_JPN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *