Gelar Operasi Ketupat Lancang Kuning 2022, Polda Riau Terjunkan 3.083 Personel dan 57 Pos.
Pekanbaru – jurnalpolisi.id
Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal memaparkan strategi penguatan dalam upaya pengendalian penyebaran Covid-19 pada saat dan sesudah Idul Fitri 1443 H Tahun 2022.
Dalam rangka pengamanan Idul Fitri 1443 H, Polda Riau menggelar Apel Gelar Operasi Ketupat Lancang Kuning 2022 di halaman kantor Gubernur Riau, jalan Sudirman pada Jumat pagi (22/4/2022).
Kapolda Riau Irjen Moh Iqbal diawal amanatnya mengatakan digelarnya Apel Gelar Operasi Ketupat Lancang Kuning 2022 menunjukkan kesiapan Polda Riau bersama seluruh stake holder secara kolaboratif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat pada moment Idul Fitri 1443 H tahun 2022.
“Sebanyak 3.083 personel diturunkan (1.678 personel Polri dan 1.045 Personel instansi terkait termasuk TNI). Juga 57 pos kita siapkan terdiri dari 32 Pos Pengamanan, 20 Pos Pelayanan dan 5 Pos Terpadu yang ditempatkan diperbatasan yakni di Kampar, Kuansing, Inhil, Rohul dan Purna MTQ,” urai Iqbal.
Kapolda Riau menjalankan strategi dan upaya pengendalian dan antisipasi terhadap covid-19 dengan berbagai langkah diwilayahnya.
“Kita harus masiv melakukan himbauan dan mengawasi kedisiplinan masyarakat agar tetap taat terhadap protokol kesehatan atau 3M,” papar Irjen Iqbal saat menyampaikan amanat Kapolri RI Listyo Sigit Prabowo.
Mohammad Iqbal juga mengajak seluruh stake holder terkait untuk mendorong pengelola tempat wisata agar dapat memastikan aplikasi PeduliLindungi terpasang dengan baik dan harus benar-benar digunakan.
“Jika terdapat pengunjung yang belum divaksin langsung diarahkan ke gerai-gerai vaksin terdekat. Jika terdapat pengunjung yang masuk kategori hitam, siapkan ruang isolasi sementara sebelum mendapatkan penanganan lebih lanjut,” ajaknya.
Selain itu, pihaknya menyebutkan bahwa penjagaan dan pengamanan terhadap pelaksanaan ibadah Idul Fitri di masjid-masjid maupun di lapangan juga harus dilakukan.
“Mengawasi terpenuhinya persyaratan perjalanan mudik pada berbagai moda transportasi agar masyarakat pengguna moda transportasi terlindung dari bahaya penularan Covid-19,” sebut Kapolda Riau Mohammad Iqbal.
Ia juga menyatakan bahwa testing, tracing, dan treatment terhadap kasus yang terkonfirmasi Covid-19 bersama Satgas Covid-19, TNI dan Pemerintah daerah juga harus dilakukan agar yang terkonfirmasi dapat melakukan isolasi mandiri, isolasi terpusat, atau perawatan di rumah sakit rujukan sesuai dengan standar yang ada.
“Melaksanakan random check swab antigen kepada para pelaku perjalanan wajib kita lakukan, kita juga harus menyiapkan pelayanan vaksinasi serta isolasi sementara di Pos pelayanan yang telah disediakan,” katanya.
Mantan Kadiv Humas Polri itu mengungkapkan pelaksanaan manajemen rekayasa lalu lintas, mulai dari contraflow, buka tutup gate tol, one way, ganjil-genap pada jalan tol maupun ruas jalan tertentu saat arus mudik/balik maupun jalan-jalan menuju tempat wisata juga akan dilakukan.
“Sosialisasikan melalui media secara masif sehingga masyarakat dapat mengatur rencana perjalanannya. Kita juga harus melakukan percepatan program vaksinasi terutama pada Kab/Kota yang belum mencapai target,” ungkapnya.
Menurutnya, jika langkah-langkah tersebut dapat dilakukan dengan baik, pihaknya yakin arus mudik maupun balik dapat berjalan lancar dan laju penyebaran Covid-19 dapat terkendali.
“Oleh karena itu, sinergisitas antar pemangku kepentingan harus tetap solid dan bisa terus bekerjasama demi kepentingan masyarakat luas,” imbuh Mohammad Iqbal.
(Anto.D)