Sertu Dodo Prayetno Pro Aktif Ceh Harga Bahan Pokok di PasarTradisional

 Aceh Timur – jurnalpolisi.id Sertu Dodo Prayetno Babinsa Koramil 09/Nrs Kodim 0104/Atim melaksanakan pengecekan harga bahan pokok di pasar tradisional desa binaannya di Kec. Nurussalam Kab. Aceh Timur, Kamis (30/03/2022). Peran Babinsa dalam monitoring atau pengecekan harga bahan pokok merupakan salah satu bentuk tugas dan tanggung jawabnya dalam mengetahui perkembangan situasi dan kondisi warga binaannya 2 hari lagi memasuki bulan Suci Ramadhan 1443 H/2022 M, dimana masyarakat kita yang beragama muslim akan melaksanakan ibadah Puasa dan 1 hari sebelumnya sering disebut dengan hari Megang, Hasil konfirmasi lewat media ini kepada Babinsa Dodo Prayetno melaporkanbahwa kegiatannya saat ini adalah upaya dan bentuk pengabdian untuk mengetahi perkembangan harga bahan pokok jelang hari Megang, hari dimana umumnya warga muslim kita sering menghiasi dengan tradisi munjung, yakni mengunjungi/menjenguk orang tua dan sanak saudara yang lebih tua disekitar tempat tinggalnya dalam rangka silaturahmi dan memohon maaf atau sering diistilahkan sungkeman guna mendapat keberkahan dari Allah SWT untuk menggapai kesempurnaan ibadah puasa di bulan Suci Ramadhan tahun ini, terangnya. Keterkaitan dengan masak memasak yang menjadi tradisi hampir seluruh warga muslim dengan skala besar, sudah tentu akan banyak bahan pokok yang digunakan dan secara otomatis dapat saja akan menjadi keuntungan besar bagi para pedagang tersebut dengan menaikan harga, pasalnya mau tidak mau, suka tidak suka tentunya akan dibeli juga, ungkapnya. Namun untuk di desa binaan Babinsa Dodo pada kedai tradisional belum ada kenaikan harga yang melonjak, seperti Cabai Merah kondisi harga stabil, padahal yang biasanya disaat menjelang hari hari besar sering spontan terjadi kenaikan harga, tetapi kali ini tidak. ” Nah, kali ini harga Cabai Merah masih dalam harga yang normal saja, mungkin karena banyaknya stock di agen besar yang dipasok oleh petani cabe tersebut”, sebutnya hasil komunikasinya langsung kepada pemilik kedai tradisional itu. Adapun untuk minyak goreng inilah yang sedang mengalami kenaikan harga seperti minyak goreng curah sudah beranjak harga Rp19.000,-/Kg, Sanco kemasan 2 Liter seharga Rp.50.000,- dan Bimoli kemasan 2 Liter seharga Rp.58.000,-, sedangkan ada minyak goreng bersubsidi namun dijual ditempat khusus seperti swalayan-swalayan seperti Alfamart dan Indomaret atau lainnya, adapun merknya seperti Mata Bulan dan Harum Mas kemasan 2 Liter dengan harga Rp. 28.000,-, imbuhnya. Sedangkan untuk harga beras tetap kondisi normal, dengan harga bervariasi tergantung merk, kalau beras merk Pak Tani dan Seulawah Dara Rp.155.000,-/Zak, merk Melati 2 Rp.160.000,-/Zak dan merk Premium Rp.170.000,-/Zak, sedangkan untuk telur ayam eropa juga sesuai ukuran jika ukuran kecil Rp.32.000/papan, ukuran sedang Rp.37.000/papan dan ukuran besar Rp.40.000/papan, terangnya. ” Intinya dengan turun langsung ke pasar tradisional seperti ini, tentunya dapat membuka peluang banyak berkomunikasi dengan warga binaan seperti antara pedagang dan pembeli secara terbuka, baik itu soal harga, kwalitas dan kwantitas bahan pokok yang diinginkan, pembeli merasa senang penjual merasa nyaman, serta transaksi jual beli tetap berdamai sehingga kenyamanan saat belanja terwujud atas kedekatan TNI (Babinsa) dan Rakyat (Masyarakat Binaan)”, pungkasnya.( Zn) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *