Robiyatul Adawiyah Hasibuan Bantah, Setujui Bekukan KSB DPC PDIP Dan Suap PAC
Maret 15, 2022
Kerinci – jurnalpolisi.id Berawal dari adanya pemberitaan di salah satu media yang telah menuding Robiatul adawiyah Hasibuan Kader PDIP melakukan penyuapan terhadap ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Kayu Aro, dan Ketua PAC Kecamatan Kayu Aro Barat untuk menyetujui pembekuan Ketua, Sekretaris, Bendahara (KSB) DPC PDIP Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi menjadi perbincangan dikalangan masyarakat. Sebagai mana dalam pemberitaan salah satu media menyebutkan Robiatul Adawiyah (Widiya) mendatangi Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan dan Kayu Aro, dan Ketua PAC Kecamatan Kayu Aro Barat minta menanda tangani Draf adisom Edison SH, Robiyatul adawiyah, dan Joni Efendi untuk menjadi KSB. Karena sudah melaksanakan rapat bersama Bapak Edi Purwanto ketua DPD PDIP provinsi jambi di jambi dan telah membekukan KSB. Yenwen, Adi Purnomo dan Jendril. Setelah menandatangani Draf Robiyatuladawiyah Hasibuan memberi uang Rp. 500.000, dan itu juga yang dilakukan kepada Ketua PAC Kayu aro Bapak Suwondo dengan mengasih uang Rp. 300 Ribu. Namun Tudingan tersebut dibantah langsung Robiatul adawiyah, malahan dianggap fitnah dan pencemaran nama baik atas penyuapan dan mony Politik terhadap ketua PAC kayu aro Suwondo dan ketua PAC Kayu aro barat Eko miartono. Robiatul Adawiyah Melalui kuasa hukumnya Amir Mahmud S,Ag M,H dalam konprensi pers di Sungai Penuh minggu (13/03/2021), mengatakan “Adanya pemberitaan media Hangtuah menyebutkan Klien saya sudah melakukan suap mony Politik terhadap ketua PAC PDIP kayu aro dan ketua PAC Kayu Aro barat menyetujui pembekuan KSB DPC Kabupaten Kerinci menurut saya sudah melanggar Kaidah Jurnalistik,” “Dimana dalam pemberitaan media hangtuah dua hal yang telah di langgar. Setidaknya tendensius dan tidak disertai konfirmasi dengan klien saya yang menyebutkan kalau klien saya sudah menyuap ketua PAC untuk mau menandatangani surat usulan pembekuan KSB,” “Begitu juga pemuatan foto klien saya, sepengetahuan klien saya foto dirinya yang ada diberita media Hangtuah tidak pernah publikasikan di media sosial. Dari mana media tersebut mendapatkan foto klien saya,” “Jika ternyata nanti media hangtuah pernah menemukan di publik berarti saya keliru. Namun sepengetahuan klien saya tidak pernah sama sekali di publikasikan.” Ujar Amir Mahmud. Selanjutnya Amir Mahmud mengatakan “Terkait ungkapan Eko Miartono ketua PAC kayu aro Barat dan Suwondo ketua PAC kayu aro dalam pemberitaan media tersebut, saya sudah mendatangi yang bersangkutan mempertanyakan kebenaran apa yang diungkapkan dalam pemberitaan media hangtua,” “Dalam klarifikasi Eko Miartono dan Suwondo sendiri mengaku tidak pernah bertemu dengan media hangtua, mereka pun tidak mengakui ungkapan yang di sampaikan media tersebut dari mereka,” “Kami sangat menyayangkan pemberitaan dari media hangtuah. Kami berharap media hangtuah harus meluruskan berita ini tanpa harus saya memberikan somasi. Pers adalah mitra saya.” Ujar Amir Mahmud Amir Mahmud juga mengatakan ”Mengenai surat yang dipegang eko miartono dan suwondo dalam foto ditampilkan pada pemberitaan tersebut, pengakuan mereka berdua yang memotret adi purnomo anggota DPRD Kabupaten Kerinci fraksi PDIP,” “Surat itu dari pengakuan mereka berdua di dekte Adi purnomo. Mereka hanya menulis. Itu dilakukan sekira pukul 23.00 WIB di rumah kepala desa patok 4 Kayu aro,” “Suwondo juga mengakui pada saat itu sekira pukul 20.00 WIB setelah shalat isya di hubungi adi purnomo yang pada saat itu dirinya sedang berada di lokasi pasar malam,” Suwondo pun di jemput adi purnomo dan teman teman menggunakan mobil Ambulance PDIP di lokasi pasar malam. “Pengakuan Eko Miartono dan Suwondo dirinya disuruh masuk ke mobil Ambulance yang didalam mobil tersebut adi purnomo bersama Sahrengat dan Pahrizal, mereka dibawa ke patok 4.” ujar Amir Mahmud Amir Mahmud juga mengatakan ”Saya pertanyakan sama suwondo surat yang di tulis isi fikiran siapa? Suwondo pun menjawab surat itu isi fikiran Adi Purnomo yang langsung mendiktekan, Mereka hanya di suruh menulis apa yang di diktekan. Didalam surat tersebut bertuliskan klien saya melakukan mony politik,” “Saya juga bertanya sama suwondo dan Eko miartono terkait foto dirinya yang memegang surat yang sudah ditulis dan uang yang di pegang, dirinya mengatakan kalau mereka berdua ada tekanan dari Adi Purnomo” “Eko Miartono setelah menandatangani surat keesokan harinya merasa tidak enak hati menelpon klien saya. Menceritakan apa yang dilakukan adi purnomo terhadap dirinya,” “Sementara itu Eko miartono sendiri tidak mengetahui kalau dirinya sudah menjadi bahan pemberitaan menuduh klien saya sudah menyuap dirinya. Eko miartono tidak pernah mengucapkan apa yang di sampaikan dalam pemberitaan.” pungkas Amir Mahmud selaku kuasa hukum Robiyatuladawiyah. (Tim/Mul)