Kasatpol PP Eka Kurniawan Harefa ST.M.Si : Faktanya Video Yang Beredar Dimedsos, Tidak Melakukan Tindakan Kekerasan Sama Anak.
Gunungsitoli – jurnalpolisi.id Menyikapi kejadian yang sedang beredar di akun medsos antara Satpol PP dengan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Gunungsitoli, dalam beberapa video yang sedang viral memperlihatkan seorang anak terdorong saat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP Kota Gunungsitoli) melakukan penertiban di lokasi ex Pasar Beringin dan sedang berada di truk Satpol PP beredar di media sosial, Dalam situasi kejadian tersebut, Selaku Kepala Satuan Polisi Pamong Praja “Eka Kurniawan Harefa, ST., M.Si” menjelaskan dengan situasi kejadian yang sebenarnya bahwa video yang beredar tersebut sengaja dipotong untuk membuat seolah-oleh Satpol PP sudah melakukan tindakan kekerasan terhadap anak. Kota Gunungsitoli Pasar Beringin, Rabu (02/03/2022). Terangnya dijelaskan kepada awak media, bahwa video yang sudah beredar tersebut saat Satpol PP melakukan penertiban pada Selasa (01/03/2022) kemarin di ex Pasar Beringin. Di Lokasi tersebut pedagang kaki lima (PKL) sudah tidak diperbolehkan lagi untuk berjualan, karena sudah dipindahkan ke ex terminal. Saat penertiban personil Satpol PP sudah melakukan tindakan persuasif dengan cara menghimbau dan memberi peringatan terlebih dahulu para pedagang untuk tidak berjualan serta segera membawa pulang barang dagangannya. Lanjut, saat Personil Satpol PP menghimbau agar barang dagangan yang ada untuk segera dibawa pulang oleh pedagang, namun dititik yang terlihat dalam video, tidak ada satu pun yang mengaku pemilik barang dagangan yang terletak, jelasnya semua pedagang kaki lima memilih untuk diam padahal personil Satpol PP sudah beberapa kali menanyakan siapa pemilik barang tersebut. Karena tidak ada yang memberikan jawaban, personil akhirnya akan memindahkan barang ke mobil truk. “Pungkasnya. Jelasnya pengakuan “Pak Kasat PP” Saat akan dipindahkan, seorang ibu-ibu langsung melemparkan ikan hingga sampai memukul Personil kita yang sedang menjalankan tugas penertiban di lokasi saat itu, Kemudian setelah itu, beberapa orang ibu seterusnya datang dan ikut melakukan dorongan dari sisi yang berbeda hingga terjadi suatu keributan dan membuat situasi dilapangan kacau (kurang kondusif) pada saat menjalankan pengamanan dilokasi saat itu, Karena mencoba menghindari kondisi tersebut personil kita terjatuh dan tidak sengaja tangannya sebelah kiri mengenai anak kecil yang ada dikerumunan, sehingga terlihat seperti mendorong. Jadi bukan sengaja didorong apalagi berbuat kekerasan seperti yang dikatakan para netizen. Justru akibat kejadian tersebut, personil kita mengalami luka dibagian tangan,”jelasnya. Masih dijelaskannya, bahwa personil Satpol PP yang seolah – olah terlihat mendorong anak kecil pada patongan video tersebut, diakibatkan tangkapan kamera yang terhalang oleh badan seorang ibu yang melakukan dorongan kepada personil Satpol PP, padahal dari dokumen video lain yang pengambilan gambarnya dari sisi berbeda jelas memperlihatkan bahwa anak tersebut bukan sengaja didorong. Selain video itu, Kasatpol PP juga menjelaskan bahwa tidak benar telah dilakukan penangkapan terhadap anak tersebut. Kejadian sebenarnya adalah seorang ibu dengan sengaja menaikkan anak tersebut ke atas truk Satpol PP sembari berteriak memperingatkan anak itu untuk tidak turun dari truk. Karena kondisi demikian, petugas dari satpol PP telah berusaha membujuk anak tersebut untuk turun dari truk tersebut, Namun karena dibawah pengaruh dan intimidasi para pedagang, anak tersebut bersikeras untuk tidak turun sambil memegang besi penahan tangan tangga truck satpol PP, sehingga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan maka petugas berinisiatif menjaga anak itu supaya tidak terjatuh dari mobil truck satpol PP. “ Personil kita justru berinisiatif menjaga anak itu, agar jangan sampai terjatuh, karena supir tentu tidak mengetahui apa yang terjadi dibelakang truk. Kalau dibiarkan begitu saja tanpa dijaga dan terjatuh tentu akan menjadi masalah baru lagi. Selain itu, ada sesuatu yang menurut kami sangat janggal, kami menduga adanya pengkondisian terhadap anak tersebut. Karena dari dua kejadian pada lokasi yang berbeda, si anak selalu saja terlibat. Ditambah lagi, kita punya video ada seorang ibu yang sengaja menaikkan si anak kedalam truk dan berteriak-teriak untuk tidak turun. Namun video yang beredar di media sosial tidak utuh seperti kejadian yang sebenarnya, hanya terlihat saat anak sudah ada ditangga truk dengan truk dalam keadaan melaju menuju kantor,”jelas Kasatpol PP. Di kesempatan itu, Kasatpol PP juga mengatakan bahwa dalam melakukan penertiban setiap personil selalu diperintahkan untuk melakukan cara-cara yang persuasif yang dimulai dengan himbauan, teguran dan peringatan serta dibarengi dengan perekaman video dilokasi-lokasi penertiban. Karena Satpol PP tidak akan pernah melakukan kekerasan dalam setiap kali melakukan penertiban. “Seperti yang terjadi saat ini, video sengaja di potong, padahal kita juga punya video bahwa kejadian tidak seperti yang sudah diedarkan di media sosial, karena video yang kita punya, langsung dari rekaman personil dilapangan pada sisi pengambilan gambar yang berbeda. Oleh karena itu kami himbau kepada masyarakat atau netizen, untuk tidak segera menanggapi atau berkomentar bahkan melebih-lebihkan tanggapan pada video-video yang tidak utuh. Karena hal tersebut bisa menyebabkan masalah hukum baru kepada pembuat komentar atau tanggapan,”ungkapnya. Kembali Kasatpol PP juga menghimbau kepada para pedagang untuk tidak menggelar dagangannya di lokasi-lokasi yang sudah dilarang lagi untuk berjualan. Karena selama itu masih terjadi, penertiban pun akan tetap dilakukan oleh Satpol PP Kota Gunungsitoli sesuai dengan aturan yang berlaku dan Pemerintah Kota Gunungsitoli melalui Satpol PP tidak akan pernah mundur dalam melakukan penertiban terutama di Ex Pasar Beringin guna menciptakan ketertiban dan kenyamanan di Kota Gunungsitoli. Rusman zend.