Demang Sahyun Di Nobatkan Menjadi Salah Satu Pangkalima Dayak GPD-Alur Barito
Desember 25, 2021
Muara Teweh – jurnalpolisi.id Saat menghadiri acara ritual Gomek atau yang biasa di sebut Wara dalam rukun ritual umat kaharingan di Desa Muara Mea, Kecamatan Gunung Purei, Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah, Salah seorang demang yang menjabat 2 priode di Nobatkan sebagai Pangkalima Dayak Oleh Organisasi Gabungan Pangkalima (GPD-Alur Barito) Hison, salah seorang pengurus organisasi dengan di dampingi rekan-rekanya 22/12/21 Menyampaikan, Dengan ini menetapkan Bapak Sahyun sebagai Pangkalima dari Desa Muara Mea untuk menjaga aset kekayaan suku dayak, terutama dalam wilayah kecamatan Gunung Purei, “Selamat menjalankan Tugas Pangkalima. Tukasnya Menurut Sukma selaku Sekretaris Jenral (Sekjen) GPD-Alur Barito, “Penetapan gelar Pangkalima untuk Bpk Sahyun sudah melalui tahapan proses penilayan oleh jajaran pengurus organisasi, bahkan Pangkalima Demang Sahyun di nilai seorang yang sangat luar biasa tangguh sudah menjaga aset-aset Suku Dayak pada situs milik kaharingan terutama wilayah Sakral Gunung Lumut, Gunung Piyuyan, Gunung Panyanteau, Batu Jura Empa dan lain-lain yang wajib di jaga kelestarianya sampai dimanapun bagi suku dayak, Tukasnya Hal yang sama di jelaskan Sanu Peli, Bukan hanya secara berbuat dan berpikir yang bijak selain sudah 2 periode menjabat selaku dengan yang jenius beliau juga adalah seorang Kandong wara bahkan bisa blian Jirungan yang sudah senyawa dengan dewa kalilungan aning kalilio, artinya dari kebijakan kahidupan hingga menguasaai alam kematian bagi suku dayak terutama umat kaharingan. Maka wajar di tetapkan beliau sebagai Pangkalima dayak. Penobatan dan penetapan Gelar Pangkalima kepada Demang Sahyun di saksikan oleh beberapa ketua koalisi ormas dayak yang ada di kabupaten Barito Utara, diantaranya Leny Damayanti, selaku ketua Pordayak, Gideon (Edo) selaku Perpedayak, Asoi anggota Gerdayak serta bebarapa tokoh masyarakat dari berbagai desa di dalam kecamatan Gunung Purei dan kepala adat desa setempat. (Red) Kembali di jelaskan oleh Hison mewakili rekan-rekan lainya, “Tujuan di tetapkanya seorang atau beberapa orang Pangkalima dari organisasi GPD-Alur Barito yaitu untuk menjaga, mempertahankan serta mengembangkan kembali adat budaya, hukum adat di tanah leluhur sendiri termasuk tanah adat dan hutan adat supaya tradisi dan kearipan lokal dayak setempat tidak punah, dan lebih baik mencintai adat budaya sendiri dengan membangun kesadaran masyarakat supaya tidak terpengaruh oleh adanya penjajahan utus sesama dayak dari wilayah lain yang saat ini sedang marak terjadi di pulau kalimantan, kami yakin seorang Pangkalima seperti Bpk. Sahyun adalah Pangkalima yang sesungguhnya, tangguh terbukti saat ini dengan cara beliau memperjuangkan Gunung Piyuyan tidak menempatkan kepentingan pribadi dan kami semua anggota GPD-Alur Barito siap pasang badan bersama beliau untuk tetap berjuang demi utus dayak. Tutup Hison. (Edri/Tim)