Bangunan Taman Kota Lapangan Bola kelurahan Indrasakti Roboh Diduga Asal Jadi
Batubara – jurnalpolisi.id Menelan begitu besar anggaran mencapai Rp. 892.105.499.55 Terpantau kegiatan yang sudah hampir seratus persen pekerjaan (finishing), membuat tempat duduk dari batu bata ukuran 60 cm lebar x panjang 2 meter, pot bunga dibuat dari pemasangan batu bata ukuran 60-70 cm x tinggi 2 meter dengan kedalaman bekisar 70-80 cm, didepan tempat duduk berbatas jarak antara pot bunga, dengan pot bunga dipasang lantai keramik 20 unit, Jumlah tempat duduk diperkirakan ada 70-80 unit, begitu juga jumlah pot bunga. Namun sangat disayangkan hanya tinggal menunggu beberapa hari lagi pinishing, bangunan taman tersebut sudah terlihat ada yg ROBOH (hancur) di duga pengerjaan tersebut kurang semen. Dan yang menjadi polemik saat ini pengawas dari proyek (her.st) pernah berjanji kepada team sepak bola PS PERSIBAR INDRAPURA yang slalu aktip latihan di lapangan tersebut akan memberikan bantuan kepada team PS PERSIBAR Dengan perjanjian memakai proposal. Bangunan hampir selesai proposal udah di Terima dan sampai saat ini team tetap belum menerima apa” Sesuai dgn janji pengawas , ungkap team. Setiap di jumpai selalu menyebut nama (DD) salah seorang anggota polsek Indrapura. Salah seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya menuturkan, “Namun sangat disayangkan dibahagian depan sebelumnya ada juga taman dan tempat duduk, taman bahagian depan dibangun oleh dinas Perkim tahun anggaran antara 2018-2019 menelan anggaran tiga ratusan juta rupiah, dan bahkan ada semacam keramik granitnya”, Sebut warga. Hasil dari pantauan team Sosial Kontrol sampai waktu menjelang magrib, melihat dan mengamati pekerjaan dari program Dinas LHKP,” rasanya cukup di sayang kan, dengan anggaran sebesar Rp. 892.105.499 hanya membuat taman seperti ini, dan bisa kita hitung sama-sama tempat duduk 70 an unit, pot bunga hampir sama jumlahnya, bahagian depan membentuk tempat duduk dan taman, dengan ketinggiian tempat duduk dan taman didepan, program kegiatan dinas perkim yang dihancurkan, dipoles sedikit,” ujar Aguś Sitohang Ketua KCBI Batu Bara didampingi Bambang Aktivis LSM RCW dan Zul Mrp dari media JPN. Agus sitohang mengatakan, ”Setelah mendengar pemaparan warga, bahwa sebelumnya bangunan taman dinas Perkim Batu Bara pada tahun anggaran 2018-2019 dihancurkan, baru sekitar usia lebih kurang tiga tahun sangat disayangkan.” “Dan kita lihat bersama, hasil program kegiatan menelan anggaran Rp. 892.105.499.55 hanya seperti ini, tempat duduknya dilapisi papan semacam palet bekas, apa istimewanya program kegiatan dinas LHKP ini,” sebut Agus. Menurut agus sitohang, “Pertama, KCBI akan mempertanyakan kepada dinas asset batubara, apakah perusakan asset sebelumnya, belum usia 5 tahun sudah dirusak dan direhab, apakah dibenarkan?, bagaimana berita acaranya?” “Kedua, pembangunan ini, apapun halnya, yang bertanggung jawab adalah pengguna anggaran, Dinas LHKP, sebagai sosial kontrol kita akan sikapi,” ujarnya. (Zul Mrp)