Sosialisasi Penanggulangan Bencana Pulpis, Kolaborasi Jadi Kuncinya
Pulang Pisau – jurnalpolisi.id Kolaborasi dan peran serta semua pihak adalah kata kunci dan sangat dibutuhkan dalam tahapan penanggulangan bencana yang dimulai dari prabencana, saat bencana, dan setelah bencana itu terjadi. Itu disampaikan, Kalaksa BPBD Pulang Pisau, Salahudin melalui Sekretarisnya, Rudi Purwadi dalam Sosialisasi Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) dan penyusunan Kerangka Acuan Kerja (KAK) penanggulangan Bencana Kabupaten Pulang Pisau yang bertempat di Kantor BPBD Kabupaten setempat, Kamis (25/11). “RPB merupakan perencanaan atau Kerangka kerja yang memuat seluruh kebijakan strategi dan pilihan tindakan untuk mencapai sasaran penyelenggaraan, tata kelola penanggulangan bencana dan aksi pengurangan risiko bencana pada tiap tahapan dalam siklus penanggulangan bencana,” terangnya. Dikatakan Rudi, RPB tersebut disusun agar setiap kegiatan pada setiap tahapan penanggulangan bencana dapat berjalan dengan terarah dan terkoordinasi dengan baik dimanapun posisi dan kedudukan RPB. Untuk sumber dana atau anggaran berasal dari APBN, APBD dan Masyarakat. “Salah satunya seperti, kondisi prabencana, ini bukan berarti mendoakan daerah kita kena bencana, tapi ketika bencana terjadi, kita sudah siap sehingga kita bisa mengurangi risiko,” katanya. Rudi menekankan, kesiapsiagaan juga sangat penting, yakni secara fisik, psikis, dan sarana prasarana pendukung mitigasi. “Jadi, tidak bisa lagi kita membiarkan masyarakat menunggu bencana datang. Untuk itu, kita harus menyiapkan masyarakat menghadapi potensi yang bisa terjadi setiap saat,” ucap Rudi lebih lanjut. Untuk itu, masih menurut Rudi, tanggung jawab penanggulangan bencana menjadi milik pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan, yakni swasta, perguruan tinggi, media massa, termasuk masyarakat. Selanjutnya, tindakan yang diambil dalam situasi yang terdapat potensi bencana meliputi kesiapsiagaan, peringatan dini dan mitigasi. “Terlebih, imbuhnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) selalu aktif memberi informasi kepada publik,” ungkapnya. Rudi berharap, dalam penanggulangan bencana kalau bisa tidak hanya melibatkan anggota saja tapi juga masyarakat. Sebab, yang paling pertama pihaknya kuatkan dalam menghadapi bencana adalah masyarakat itu sendiri, yakni mendorong adaptasi dan mitigasi. “Tindakan-tindakan dalam tahap tanggap darurat bencana dibagi 3 fase, yakni siaga darurat, tanggap darurat dan transisi darurat ke pemulihan. Tapi pada intinya, gimana cara kita dalam mencegah dan menghadapi suatu ancaman bencana dengan, aman dan tidak merugikan semua pihak tanpa terkecuali,” pungkas Rudi. Dalam kegiatan itu, dihadiri pihak Polres Pulang Pisau, Pabung 1011/KLK, Mayor Arh. Subur, Kejaksaan Negeri Pulang Pisau, Dinas Kesehatan Pulang Pisau, Bappeda Pulang Pisau, Dinsos Pulang Pisau, DPUPR Pulang Pisau serta beberapa tamu undangan lainnya. ( Dicky Ferdiansyah)