Korem 071/Wijayakusuma Gelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2021
Banyumas – jurnalpolisi.id Korem 071/Wijayakusuma memperingati Hari Pahlawan Tahun 2021 dengan melaksanakan upacara yang berlangsung di Lapangan Upacara Makorem 071/Wijayakusuma, Sokaraja, Banyumas. Rabu (10/11/21). Upacara dalam rangka memperingati hari Pahlawan ini dilaksanakan sesuai protokol kesehatan dimasa pandemi Covid-19 diikuti oleh perwakilan prajurit dan PNS baik Makorem 071/Wijayakusuma maupun Balak Aju Kodam IV/Diponegoro jajaran Korem 071/Wijayakusuma. Bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) Ws. Kasrem 071/Wijayakusuma Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono dan yang bertindak sebagai Komandan Upacara Kapten Chb Mahmudin. Dalam peringatan Hari Pahlawan tahun 2021 kali ini mengambil tema “Pahlawanku Inspirasiku”. Menteri Sosial RI Tri Rismaharini dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Ws. Kasrem 071/Wk Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono mewakili Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Dwi Lagan Safrudin, S.I.P., menyampaikan bahwa Negeri ini mengalami penjajahan yang panjang dan menyakitkan. Berkali-kali pemberontakan lokal dikobarkan terhadap penjajah dalam kurun waktu 350 tahun, namun selalu mengalami kegagalan. Ratusan tahun kita terpecah-pecah karena politik devide et impera atau politik adu domba. “Para pendiri bangsa ini menyadarinya dengan membangun identitas bahwa kita semua bersaudara, sebangsa dan setanah air. Inilah pelajaran berharga. Lidi kuat akan sulit dipatahkan jika dalam kesatuan.” Lanjutnya. “Kita sadar bahwa kita berbeda-beda, tetapi jangan sampai terpecah-pecah oleh perbedaan SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan), karena akan membuat mundur jauh ke era sebelum Sumpah Pemuda 1928.” Tegasnya. Menteri Sosial RI dalam amanatnya juga mengajak untuk terus menggelorakan semangat gotong royong serta persatuan dan kesatuan Indonesia. “Perbedaan justru semakin memperkaya dan memperkuat kita, Bangsa Indonesia. Seraya mengembangkan toleransi.” katanya. Dikatakan, dalam 20 tahun mendatang (2020-2040) kita akan memasuki bonus demografi, yaitu periode di mana angka dependency ratio mencapai angka minimal. “Dalam periode ini, akan terdapat lebih banyak tenaga kerja produktif yang bermanfaat untuk memenangkan perang melawan kemiskinan dan kebodohan.” terangnya. “Namun di sisi lain, juga terdapat kecenderungan berkurangnya lapangan pekerjaan yang harus kita antisipasi dengan cerdas dan seksama. Kenyataan ini, harus kita hadapi dengan semangat wirausaha yang sesungguhnya. Kita pasti bisa, karena Tuhan kita Maha Kaya dan Maha Adil.” ungkapnya. “Hal ini harus menjadi cambuk untuk meneguhkan persatuan dan kesatuan Indonesia. Kini saatnya kita berdiri dan bergandengan tangan seraya berteriak, kita pasti bisa!!! Tentunya dengan taufik dan hidayah-Nya.” Pungkasnya. ( Arif A)