HIPERMAHI Rokan Hilir Lakukan Aksi Unjuk Rasa Di PT.PKS,Ini Tuntutannya
Rokan Hilir – Jurnalpolisi.id Senin 18 -10-2021 sekitar pukul 13:30 Wib,puluhan mahasiswa yg tergabung dlm nama hipermahi (himpunan pelajar mahasiswa Rokan hilir) melakukan orasi damai di depan gerbang PT.PKS.(Pujud karya sawit),Kilo 0,Tanjung Medan, Kabupaten Rokan Hilir. Perusahaan /pabrik kelapa sawit yang berada di Desa Sei Meranti kecamatan Tanjung Medan Kabupaten Rokan hilir ini berada tepat di pinggir jalan lintas Mahato ~tanjung medan sehingga ketika wartawan media ini sedang melintas langsung bisa melihat aksi yg sedang berlangsung Dalam orasinya para mahasiswa meneriakkan bahwa mereka menerima laporan aspirasi dari masyarakat sekitar perusahaan tentang setidaknya 6 tahun PT.Pks.beroperasi keluhan masyarakat sekitar tentang efek negatif perusahaan tidak di indahkan. Dan pihak perusahaan menolak jika ada dari pihak sekolah mengajukan murid yang PKL di dalam perusahaan meskipun yg diajukan PKL tersebut adalah murid yang memang tinggal di seputaran PT.Pks. Setelah sekitar 1 jam lebih didepan gerbang PKS.pihak perusahaan melalui humasnya mempersilahkan rombongan mahasiswa bergerak ke dalam area perusahan. Didekat pos securiti rombongan mahasiswa disambut oleh Maneger perusahaan beserta humasnya utk mendengarkan tuntutan mahasiswa yang membawa aspirasi masyarakat diseputaran daerah perusahaan. Ketika dialog antara pihak mahasiswa dan pihak perusahaan terlihat juga disaksikan oleh puluhan personil kepolisian yg dipimpin langsung oleh Kapolsek pujud utk menjaga situasi tetap kondusif dan tertib begitu juga dari Babinsa dan aparat desa setempat juga camat Tanjung medan. Setidaknya ada 6 item tuntutan dari mahasiswa yg disampaikan dalam aksinya diantaranya adalah: 1.merealisasikan dan meminta kepada PT.Pks.untuk membuka data mengenai anggaran Corporate sosial responsibiliti (CSR) sejak berdirinya perusahaan. 2.merealisasikan dan meminta kepada PT.Pks.agar dapat melakukan open recuitment tenaga kerja untuk masyarakat /pemuda Tanjung Medan dan sei Meranti kec.tj.medan kab.rokan hilir sekurang kurangnya 10 ~20 org dengan kurun waktu 20 hari sejak tuntutan aksi dibacakan agar dapat direalisasikan segera. 3.meminta kepada PT.Pks.untuk membuka data izin usaha perkebunan pengolahan (IUP.P) karna diduga pihak perusahaan tidak melengkapi item perizinan usaha. 4.Meminta kepada PT.Pks.untuk menjalankan peraturan yang berlaku mengenai status kawasan pabrik. 5.Merealisasikan dan meminta kepada PT.Pks.untuk membuka data laporan upaya pengelolaan lingkungan (UKI) dan upaya pemantauan lingkungan ( UPL) karena diduga tidak intens dlm melaporkan ke pihak terkait. 6.Meminta kepada PT.Pks.untuk membuka data mengenai progres wajib pajak perusahaan karena diduga telah melakukan penggelapan pajak. Pihak perusahaan melalui Maneger nya F.Manurung dan humasnya menyikapi positif aksi himpunan pelajar mahasiswa Rokan hilir ini dan bersedia memberikan data sesuai yg diminta oleh pihak mahasiswa. F.razmi sebagai koordinator lapangan dari pihak mahasiswa ketika dijumpai menyampaikan kepada wartawan media ini bahwa mereka akan menunggu realisasi tuntutan mereka dari perusahaan dalam waktu 20 hari kedepan dan jika tidak terbukti maka kami akan melanjutkan aksi dan tuntutan kami kepada perusahaan karna yg kami sampaikan ini adalah aspirasi dan aspirasi masyarakat itu adalah prioritas yg harus diperjuangkan tegasnya. Setelah aksi mahasiswa ini membubarkan diri secara damai wartawan media ini dijumpai oleh beberapa orang yang berdomisili di seputaran pks sebagai orang lama namun enggan disebut namanya menuturkan bahwa memang betul selama perusahaan ini berdiri blm pernah menerima bantuan sosial dari perusahaan baik itu obat obatan atau bantuan rehab rumah karna efek negatif dari perusahaan yang sangat dekat dengan pemukiman warga selain bau menyengat seng atap rumah pun rusak akibat seringnya kena abu dari PKS.katanya. Kami sangat berterima kasih pada rombongan mahasiswa yg ikut memperjuangkan nasib kami dan berharap agar pihak dari dinas lingkungan hidup juga memperhatikan nasib kami dan juga pihak pihak terkait lainnya begitu tutur lelaki paruh baya yang mengaku sudah lama menjadi penduduk di sekitar PT.Pujud karya sawit (PKS) TIM