FAKSI Desak KPK Usut Program Lahan Ubi, Udang Vaname dan Semua Program Kementrian di Aceh Timur
Aceh Timur – jurnalpolisi.id Kordinator Front Anti Kejahatan Sosial (FAKSI) Aceh, Ronny Hariyanto, mendesak KPK untuk mengusut seluruh program kementrian yang ada di Aceh Timur, baik yang datang langsung dari kementrian maupun program aspirasi DPR RI, misalkan program di bidang pertanian seperti lahan ubi racun, dan program KKP, lahan udang vaname, dimulai dari awal perencanaan, pembangunan hingga ke hasil panennya. Hal itu dilontarkan Ronny, demi menguak transparansi dan menepis kecurigaan publik terkait adanya dugaan permainan sejumlah pejabat lokal maupun politisi nasional di balik program yang sejatinya diperuntukan bagi masyarakat itu. ” Kami minta KPK periksa semua program kementrian yang ada di Aceh Timur, karena kuat dugaan aroma KKN di sana, benarkah itu untuk masyarakat, atau dinikmati pejabat dan kroni – kroninya?” kata Ronny, Sabtu 23 Oktober 2021. Ketua Forum Pers Independen Indonesia (FPII) Provinsi Aceh itu menyatakan pihaknya beserta masyarakat mendukung setiap langkah KPK untuk memberangus seluruh pejabat nakal dan korup di Aceh, namun ia meminta KPK fokus menyoroti Aceh Timur yang begitu kelam dinaungi awan korupsi. ” Kami minta KPK fokus menyoroti Aceh Timur ini, yang dugaan praktek korupsinya cukup parah merajalela, bukan hanya dugaan KKN di program kementrian saja, tapi dugaan KKN di monopoli proyek yang sudah berlangsung bertahun – tahun, hingga ke proyek – proyek mangkrak yang merugikan negara dan dibiarkan begitu saja oleh pihak berwajib di Aceh Timur,” tegas putera Idi Rayeuk berdarah Aceh – Minang itu. Ronny meyakini bahwa cepat atau lambat KPK akan melibas semua praktek kotor yang selama ini ada di Aceh Timur, yang sangat merugikan masyarakat dan negara. Dia juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera menggelar aksi khusus, untuk menyambut kedatangan KPK dan menarik perhatian Kapolri dan Kajagung, agar memperhatikan Aceh Timur. ” Kami akan terus bersuara sampai KPK datang, dan kami akan terus teriakan semua ini sampai Pak Kapolri dan Kajagung mendengarkannya, kami akan gelar aksi khusus yang besar dan berbeda nanti untuk itu,” terang aktivis cadas yang dikenal sangat kritis soal isu sosial seperti Kemiskinan, Pengangguran, Demokrasi dan Hak Asasi Manusia itu. Ronny menduga masih terus terjadi konspirasi jahat antar pihak berkepentingan di Aceh Timur, yang diduga saling bekerjasama dalam upaya merugikan negara sampai detik ini, sehingga banyak kasus – kasus dugaan KKN di Aceh Timur terkesan sulit tersentuh hukum. Dia pun mengungkapkan akhir – akhir ini mulai ditemukan dugaan adanya percobaan kriminalisasi terhadap setiap kritik – kritik yang ia sampaikan, demi membungkam kebenaran dengan segala cara. ” Ya, diduga seperti ada anak emas dan anak manja di sini, buktinya dugaan monopoli proyek dan sejumlah proyek mangkrak yang terang – terangan terjadi dibiarkan begitu saja, begitu juga soal bantuan – bantuan untuk masyarakat yang diduga dikuasai pejabat dan kroni – kroninya, dan kami juga mencium dugaan aroma kriminalisasi oleh pihak tertentu terhadap kami, demi membungkam kebenaran yang kami sampaikan di Aceh Timur ini,” ketus Alumni Uninversitas Ekasakti itu menutup keterangannnya.(bin)