Wagub NTB : Inovasi “Sabtu Budaya” Bentuk Karakter Mulia dan Cinta Budaya.
Lingsar (NTB) Jurnalpolisi.id Kegiatan Inovasi “Sabtu Budaya”diharapkan mampu membentuk karakter mulia, anak-anak yang akan menjadi generasi masa depan. Memiliki rasa cinta, kepedulian dan bangga dengan budaya lokal dan tradiaionalnya. Hal itu disampaikan Wakil Gubernur NTB Dr. Ir. Hj Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd., saat melaunching dan memberikan motivasi Kegiatan”Sabtu Budaya” Kepada Jajaran Dikbud NTB, Senin (30/8/2021) di SMAN 1 Lingsar Lombok Barat. Sehingga lanjut Wagub, kebanggaan ini akan terus menanamkan nilai-nilai luhur yang diwariskan. Supaya bangsa ini kuat dengan tetap mempertahankan dan merawat budaya tradisional. Kegiatan Sabtu Budaya berisi praktek-praktek baik tentang, gotong royong,permainan rakyat, olahraga traditional dan penguatan pengembangan organisasi sekolah. Jadi program dan inovasi yang ada, harus terus berjalan, berkesinambungan dan terus menerus meningkat kualitasnya. Sehingga menjadi kebiasaan yang dapat mengubah pola pikir atau perilaku masyarakat. Ummi Rohmi sangat mengapresiasi inovasi Sabtu Budaya ini. Namun ia berpesan, setelah diresmikan harus betul-betul diterapkan. “Itu yang saya titip yach,”kata Ummi Rohmi sapaan Wagub. Ukuran keberhasilan Sabtu Budaya ini, apabila setahun kemudian lebih semarak dan membumi lagi. Bahkan masih banyak nilai-nilai yang harus dimasukan dalam bagian Kegiatan ini. Sementara itu, lebih jauh dijelaskanKadis Dikbud Provinsi NTB Dr. H. Aidy Furqan, S.Pd.,M.Pd., menjelaskan bahwa ‘Sabtu Budaya” merupakan inovasi Dikbud di tahun ajaran 2021/2022. Sabtu Budaya dapat membangun suasana belajar. Membiasakan praktek-praktek baik seperti gotong royong, toleransi, kerja keras, tanggungjawab, sehat dan lain sebagainya, sesuai amanat fungsi pendidikan nasional. Sabtu Budaya dapat menguatkan karakter bangsa, seperti budaya gotong royong yang sesuai dan sejalan dalam mendukung program NTB Zero Waste. Program inovasi ini akan terus rutin digelar dan dievaluasi 2-3 bulan kedepan. Bagaimana efektivitas dan pengaruhnya bagi sekolah dan masyarakat dilingkungan sekitar sekolah dan dunia pendidikan. Inovasi Sabtu Budaya, juga diharapkan mampu mendongkrak Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK) di NTB. Saat ini IPK NTB berada pada posisi 5 besar se-Indonesia. Pada urutan pertama ada Provinsi Yogyakarta, kedua Bali, ketiga Jawa Tengah, keempat Bengkulu dan kelima provinsi NTB. “Mimpi besar kami ingin melaju pada posisi 3 besar dan bahkan posisi nomor 1 dalam IPK ini,”harapnya. Selain itu, dijelaskan Kadis Dikbud bahwa Ada 3 inovasi yang dilahirkan Dikbud, yaitu inovasi Sabtu Budaya, Edo Wisata dan Senam Gema Gatra. Senam Gema Gatra ini muncul sebagai bentuk perhatian terhadap budaya di NTB. Gerakan dan musiknya merupakan perpaduan 3 etnis besar di NTB, yaitu Sasak, Samawa dan Mbojo. Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Asisten 1, Karo Adpim, Rektor UNU NTB, Kabid Kebudayaan Dikbud, Staf Ahli Gubernur Bidang Sosmas, sejumlah eselon III dan jajaran Dikbud NTB. Sementara itu Muhammad Turmuji SPd kepala sekolah SMA 1 Lingsar selaku tuan rumah acara launching Sabtu Budaya menuturkan bahwa dengan adanya kegiatan Sabtu Budaya ini maka pembentukan karakter dan nilai kegiatan gotong akan menghasilkan nilai ekonomi bagi siswa dan orang tuanya. Kami di SMA 1 Lingsar, dimana sampah hasil gotong royong berupa organik kami composter menjadi pupuk cair. Dan sampah non organik yang di kumpulkan ke sekolah ditimbang lalu kita jual ke agen BNI 46. Sehingga semua anak anak di SMAN 1 Lingsar punya buku tabungan yang berasal dari hasil sampah. Tutur Turmuji Jadi…sampah bukan lagi limbah. Dengan sampah siswa bisa membeli baju, sepatu, tas, dan meringankan beban orang tuanya yang di berlakukan akibat PPKM. Dan SABTU BUDAYA adalah solusi. Tutup Muhammad Turmuji. (Mst)