Proyek Program Hibah Air Minum Perdesaan TA 2021 di Desa Medini Demak Terkesan Asal – asalan.
Demak, jurnalpolisi.id Program Hibah Air Minum Perdesaan merupakan hibah dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah dengan pendekatan kinerja terukur (output based), dimana Pemerintah Daerah diwajibkan melakukan investasi terlebih dahulu untuk meningkatkan akses air minum layak bagi MBR ( Masyarakat Berpenghasilan Rendah) di perdesaan, yang akan dilanjutkan dengan pencairan dana hibah dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah setelah dilakukan verifikasi oleh Kementerian Teknis. Program Hibah Air Minum Perdesaan mempunyai keluaran yaitu terbangunnya sistem penyediaan air minum sampai dengan berfungsinya sambungan rumah. Program ini bertujuan untuk meningkatkan cakupan pelayanan air minum perpipaan di kawasan perdesaan yang diprioritaskan bagi MBR dalam rangka meningkatkan derajat kualitas kesehatan masyarakat.Salah satu penerima manfaat program tersebut adalah desa Medini Kecamatan Gajah Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Dari penelusuran awak media jurnalpolisi.id, ada kekecewaan dari beberapa penerima manfaat tersebut pasalnya pembuatan bantalan meteran terkesan asal jadi, ” masa tatakan meteran yang nanti terpakai jangka panjang ibarat diremas tangan saja hancur, sangat tidak layak dan sewaktu saya komplain ke pekerja malah marah – marah dan semua pekerja mendatangi saya dan semua memarahi saya” ucap salah satu warga yang tidak mau disebut namanya.Saat ditanya bayar berapa untuk pemasangan jaringan itu dia menjawab Rp. 300.000,- ” kami ditarik biaya pasang per rumah 300 ribu padahal tulisanya hibah jadi wajar kan kalau kami minta yang agak bagus biar awet” imbuhnya. Saat awak media mengkonfirmasi ke kepala desa setempat mengatakan ” saya tidak tahu menahu tentang proyek itu karena tidak ada ijin maupun konfirmasi ke pihak desa, tahu-tahu diundang untuk peletakan batu pertama ya saya asal datang saja, untuk lebih jelasnya silahkan tanya langsung ke yang bersangkutan langsung yaitu BPSPAMS pak Darminto ” ungkap Rois Kades Medini. Sedangkan Darminto selaku penanggung jawab proyek saat dimintai keterangan lewat pesan WA cuma bungkam walaupun media dengan sabar menunggu hingga 12 jam namun tidak ada balasan apa-apa. (Mury)