Oknum Bidan Pustu Paluh Pakih Diduga Makan Gaji Buta

Juli 29, 2021

LANGKAT.Jurnal polisi. Oknum Bidan Pukesmas Pembantu (Pustu) Desa Paluh Pakih Kecamatan Batang Serangan Kabupaten Langkat berinisial Ynt diduga “makan gaji buta”.Pasalnya Ynt selaku bidan diduga tidak menjalankan tugasnya dengan baik untuk melayani masyarakat Pustu Desa Paluh Pakih tersebut naungan dari Pukesmas Bamban Kecamatan Batang Serangan.yang dimpin Dr .Endang Toto Berdasarkan hasil Investigasi Kadiv pengembangan dan pengawasan LPI Tipikor Dpp, Supriono.ST di Desa tersebut bidan desa yang di tugaskan di desa tersebut sudah lama tidak pernah masuk ke Pustu,maupun Polindes, sehingga masyarakat yang akan berobat sangat kecewa dan masyarakat Desa Paluh Pakih yang sakit terpaksa berobat ke Desa sebelah yaitu Desa Mekar jaya Kecamatan Waampu dan ke Desa Kebun Balok Kecamatan Wampu. Intinya di Desa Paluh Pakih krisis tenaga medis, kata Supriono yang merasakan langsung saat mertuanya sakit parah hingga akhirnya mininggal dunia dan belum 15 hari di susul oleh kakak iparnya juga meninggal di Desa yang sama ,dan keduanya mengalami hal yang sama juga. Arti kata saat mereka membutuhkan tenaga medis di desanya di pustu yang terdekat akan tetapi pustu tersebut kosong dan hanya dijaga tenaga perawat itupun hanya sampai jam 16,00 WIB dan yang namanya bidan Desa tidak perna dijumpai dipustu tersebut sehingga keluarga harus membawa ke luar daerah atau kedesa lain yang memakan waktu ketika kondisi jalan parah waktu musim hujan,kata Supriono menyampaikan kepada wartawan, Senin (26/7/2021) di Stabat kemarin. Lanjutnya, padahal Pemerintah membangun Polindes sekaligus untuk ditempati bidan Desa untuk kepentingan masyarakat yang ingin berobat,namun faktanya Polindes yang dibangun sekira tahun 2016 itu jadi rumah hantu yang sudah ditumbuhi semak belukar, karena tidak ditempati bidan Ynt. Sehingga memperparah keadaan saat ini yang setuasinya darurat akan wabah Covid.19 yang sangat mematikan dan tenaga medis yang di tugaskan di desa tersebut malah enak enakan tidur dirumah dan hanya sekali kali datang kedesa tersebut ketika posyandu,jadi pada intinya sambung Supriono saya selaku Kadiv Pengembangan dan Pengawasan LPI Tipikor meminta kepada pejabat yang mempunyai kewenangan agar mengkaji ulang dan bila perlu copot pimpinan dari bidan tersebut karena kepala puskesmas yang paling bertanggung jawab kepada seluruh pustu yang dibawah naunginya dan jangan menunggu lebih banyak korban lagi, pintanya. Sehubungan dengan hal tersebut Supriono.ST selaku Kadiv Pengmbangan dan Pengawasan LPI Tipikor bersama wartawan koran ini sempat menyambangi Pukesmas Bamban Kecamatan Batang Serangan, Jumat (23/7/2021) kemarin untuk menemui kepala Pukesmas dr. Endang Toto untuk konfirmasi, namun sangat disesalkan kepala Pukesmas ditunggu hingga satu jam setengah, menurut pegawai Pukesmas Bamban bapak sedang rapat/miting zum.Yang lebih parahnya lagi ketika ditanya buku tamu, buku tamu di kantor, ucap pegawai piket UGD, Tidak ada disini imbuhnya. dr Endang Toto selaku kepala Pukesmas Bamban yang paling bertanggung jawab dengan kasus tersebut belum berhasil dikonfirmasi(sahrul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *