Beberapa Anggotanya Terpapar Covid-19, Ketum PPWI Himbau Patuhi Protokol Kesehatan

 Jakarta – jurnalpolisi.id Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), Wilson Lalengke, S.Pd, M.Sc, MA, mengeluarkan himbauan agar seluruh anggota PPWI di manapun berada untuk menjaga dan memelihara kesehatan masing-masing serta mematuhi segala ketentuan sesuai protokol kesehatan yang dikeluarkan Pemerintah maupun otoritas kesehatan. Lalengke bahkan berharap setiap PPWI dapat menjadi contoh bagi warga sekitarnya tentang kepatuhan terhadap ketentuan sesuai protokol kesehatan ini. Hal itu disampaikan Wilson Lalengke menyusul informasi dari beberapa anggota dan pengurus PPWI ke Sekretariat PPWI Nasional yang saat ini sedang menjalani perawatan akibat terpapar Covid-19. “Selama ini PPWI sudah menghimbau kepada semua anggota agar mematuhi protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat maupun daerah. Bahkan berbagai kegiatan organisasi PPWI yang bersifat pertemuan fisik kita batalkan atau dijadwal-ulang. Namun, kali ini PPWI Nasional menghimbau lebih tegas lagi agar kawan-kawan PPWI di seluruh Indonesia dan di luar negeri untuk lebih ketat menjaga kesehatan diri dan keluarganya,” ungkap alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu kepada media ini, Sabtu, 3 Juli 2021. Himbauan tersebut, lanjut Lalengke, terutama sebagai pengingat bahwa kondisi lingkungan Indonesia saat ini tidak aman dari sisi kesehatan. Virus Covid-19 menyebar kemana-mana tanpa mengenal batas ruang dan waktu, menyasar siapa saja tanpa pilih-pilih. “Sekjen PPWI, Bang Fachrul Razi, sempat terpapar Covid-19 beberapa waktu lalu. Beliau sempat menjalani isolasi mandiri selama 20-an hari di sebuah rumah sakit di Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Saat ini sudah kembali pulih dan telah beraktivitas seperti biasa. Tapi beberapa rekan PPWI lainnya saat ini sedang berjuang melawan paparan Covid-19, baik di rumah sakit maupun di rumah masing-masing, menjalani isolasi secara mandiri,” imbuh tokoh pers nasional itu tanpa merinci nama-nama rekan PPWI yang sedang terpapar virus Corona. Dari release resmi yang dikeluarkan sebuah lembaga survey, kata Ketum PPWI Wilson Lalengke lagi, diprediksi Covid-19 dengan beragam variannya akan menjangkiti semua orang, tanpa ada seorang pun yang luput dari serangannya. Untuk itu, Lalengke menyarankan agar setiap warga berupaya memelihara dengan baik kondisi tubuh masing-masing agar tetap bugar, sehat, dan dalam kondisi terbaik. “Saya membaca sebuah hasil analisis survey hari ini, dikatakan bahwa berkemungkinan besar setiap orang tanpa kecuali akan terjangkiti virus Corona. Artinya, cepat atau lambat kita semua akan terkena serangan Covid-19. Nah, saran saya agar jangan panik, jangan cemas, jangan takut. Kita hadapi kemungkinan-kemungkinan terburuk tersebut dengan tenang dan pikiran jernih, serta lakukan langkah-langkah pencegahan bila belum terpapar, langkah pengobatan di saat kita sudah terserang, dan langkah antisipasi terpapar kembali pasca serangan pertama dialami,” tutur Lalengke menyarankan. Selain mematuhi protokol kesehatan, anggota PPWI juga diharapkan untuk mengurangi atau meniadakan sama-sekali kegiatan di luar rumah, minimal selama kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. “Ini adalah salah satu strategi yang diharapkan dapat memutus perpindahan virus-virus Corona dari satu orang ke orang lain. Dengan demikian, pada suatu titik waktu nanti, persebaran virusnya akan mengecil dan akhirnya hilang dari wilayah-wilayah yang tadinya banyak virusnya,” tambah lulusan program pasca sarjana bidang Global Ethics dari Birmingham University, UK, in Wilson Lalengke juga tidak lupa memberikan pesan agar seluruh warga, khususnya di Keluarga Besar PPWI, untuk saling mendoakan satu dengan lainnya, saling memberikan dukungan, support, dan berbagi pertolongan jika ada rekan yang membutuhkan bantuan. “Dalam kondisi sulit ini, kita semua perlu saling mendoakan, dari Sabang hingga Merauke, mari bersatu-padu berdoa menurut keyakinan masing-masing, doakan kawan kita, teman kita sebangsa dan se-tanah air, bersama keluarga-keluarga masing-masing. Jika ada yang perlu ditolong, termasuk dalam bentuk materi, ayo kita saling bantu, jangan biarkan seorang pun di sekitar kita yang terabaikan karena ketidak-pedulian kita,” himbau pria yang juga menamatkan program pasca sarjana di bidang Applied Ethics di Belanda dan Swedia itu mengakhiri pesannya. (APL/Red) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *