Duek Pakat,Seluruh Panglima KPA Aceh Berkumpul di Aceh Timur.
Aceh Timur- jurnalpolisi.id Komite Peralihan Aceh (KPA) Pusat, Duek Pakat dan silaturahmi dengan panglima KPA wilayah dari seluruh Aceh. Dalam duek Pakat tersebut Hadir Dari KPA Pusat,Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem, dan Azhari Cage, selaku juru bicara KPA Pusat.Acara ini berlangsung di Hotel Royal Idi, Aceh Timur, Selasa (22/6).Acara tersebut dimulai dengan penyantunan sejumlah anak yatim oleh Ketua KPA Pusat, Muzakir Manaf. Mualem didampingi Ketua KPA Wilayah Peureulak, Hamdani alias Wak Dan, dan Ketua PA Aceh Timur, Zulfadli Aiyub atau Keupiyah Seuke. Setelah, penyantunan. Selanjutnya, seluruh Panglima KPA wilayah dipeusijuek oleh, Tgk H Muhammad Ali (Abu Paya Pasi), selaku pimpinan dayah Bustanul Huda. Juru bicara KPA Pusat, Azhari Cage, mengatakan, rapat KPA Pusat, dengan panglima KPA wilayah dari seluruh Aceh ini, membahas beberapa hal terkait dengan implementasi MoU dan penguatan ekonomi bagi mantan kombatan. Terkait penguatan ekonomi, jelas Azhari, bahwa dalam MoU Helsinki, dan UUPA, disebutkan bahwa eks kombatan GAM berhak memperoleh lapangan kerja, dan lahan pertanian.“Karena itu, melalui rapat ini kita membicarakan hal tersebut”. Alhamdulillah, hal ini merupakan gagasan dan inisiatif Mualem, dengan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Aceh, untuk mewujudkan cita-cita MoU dan Perdamaian Aceh,” ungkap Azhari. Azhari mengatakan, dalam rapat ini juga hadir, Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINO) Aceh, Ir Sofyan Abdullah, dan Ketua DPD APKASINDO Aceh Timur, Ibrahim Mar. “Merekalah yang memaparkan tentang program ini, baik itu soal pendanaanya, maupun mekanisme kerjanya,” ungkap Azhari. Program ini, jelas Azhari, karena jelang 16 tahun damai Aceh MoU tidak berjalan, dan terjadi gejolak ekonomi akibat pandemic Covid-19. Sehingga ekonomi masyarakat sangat terpuruk, termasuk eks kombatan GAM. “Karena itu, Mualem, berinisiatif, bagaimana hak-hak eks kombatan GAM yang tertuang dalam MoU Helsinki, dan UUPA dapat direalisasikan,” ungkap Azhari. Tidak hanya dari sektor perkebunan sawit saja, tapi KPA nantinya, juga akan berkoordinasi dengan perusahaan-perusahaan besar di Aceh. Agar mereka berpartisipasi membantu mewujudkan implementasi MoU khususnya dalam peluang lapangan pekerjaan bagi eks kombatan GAM. “Jadi selain membahas penguatan ekonomi eks kombatan, melalui rapat ini kita mendesak kepada Pemerintah Pusat, agar benar-benar menjalankan kesepakatan antara Pemerintah RI dan GAM agar perdamaian ini bisa berjalan sesuai yang diharapkan,” ungkap Azhari. Azhari Cage, yang didampingi Aiyub Bin Abbas, Ketua KPA/PA, yang juga Bupati Pidie Jaya, mengatakan silaturahmi ini juga untuk menyatukan dan memperkuat tali silaturahmi sesama KPA ban Sigom Aceh. Ini dalam rangka mendukung Mualem, maju sebagai calon gubernur Aceh di masa yang akan datang. Sementara itu ketua KPA pusat Mualem, mengatakan program penyediaan tanah bagi eks kombatan GAM ini sudah mulai berjalan, dan pemerintah pusat, melalui Kementerian ATR/BPN sudah menyiapkan sertifikatnya. “Sudah mulai action, kita siapkan tanah, sedangkan pemerintah pusat siapkan sertifikat untuk perluasan tanah. Kita juga sudah berkoordinasi dengan Menteri Agraria Dr Sofyan Djalil terkait program ini, dan sejumlah sertifikat sudah diserahkan, dan akan terus disalurkan,” jelas Mualem. Persediaan lahan perkebunan untuk eks kombatan ini, kata Mualem, adalah program yang belum selesai dan sudah lama tertunda. “Karena itu, melalui rapat ini, dan dukungan pendanaan dari bapak angkat, semoga kita bisa segera action. Dan program ini bertujuan untuk mensejahterakan mantan kombatan GAM, sesuai dengan kesepakatan kita dengan Pemerintah Pusat,” ungkap Mualem.( ZA)