Pemilik SPBU Nawaripi Diduga Bermain Mata Dengan Sopir Mobiel Tangki Modivikasi.
Papua – jurnalpolisi.id
Dugaan permainan buruk yang dilakukan oleh karyawan SPBU Nawaripi milik Aripin diwilayah Kabupaten Mimika, sudah sangat memalukan kinerja PT Pertamina Provinsi Papua. Diduga pula akibat dari adanya kejaran setoran dan keuntungan, sehingga karyawan SPBU tersebut dengan nomor 84.999.01 atau yang dikenal dengan nama SPBU Nawaripi, kini diduga bermain mata dengan para Sopir Mobiel yang ukuran tangkinya dengan diatas 3 ratus lima puluh kiloliter.
Bentuk permainan buruk yang dilakukan oleh karyawan SPBU Nawaripi Kabupaten Mimika, adalah dengan cara mengizinkan para Sopir tersebut bolak balik (Ngetaap) hingga ukuran tangki mobielnya, dapat mencukupi kapasitas tangki yang telah di Modivikasinya. Dugaan tindakan itu dilakukan oleh karyawan SPBU tersebut dengan nomor 84.999.01, akibat fungsi kontrol dari instansi terkait dalam hal ini Disperindag, dan pihak Pertamina sehingga dugaan permainan buruk itu semakin menjadi jadi.
PT Pertamina lagi mengatur Stock BBM (Kouta BBM Subsidi) diwilayah Kabupaten Mimika, agar tidak terjadi kekosongan atau kelangkaan malahan pihak karyawan SPBU Nawaripi, diduga sedang bermain mata dengan para Sopir Mobiel yang ukuran tangkinya diatas 3 ratus lima puluh Kiloliter sampai dengan 4 ratus kiloliter. Salah satu contoh, mobiel L300 milik pengusaha kayu Hj Sabir yang alamat penimbunan kayunya bersampingan dengan SPBU KM8 milik PT Tenang Papua.
PJika tidak ada tindakan tegas dari pihak Disperindag Kabupaten Mimika, dan pihak Pertamina terhadap pemilik SPBU Nawaripi dengan nomor 84.999.01, maka dengan sendirinya dugaan permainan buruk itu akan dilakukan oleh karyawan SPBU milik Aripin (SPBU Nawaripi). Oleh karenanya, pihak Disperindag Kabupaten Mimika dan pihak Pertamina segera melakukan tindakan tegas atas dugaan permainan buruk tersebut, sehingga masyarakat yang berhak mendapatkan BBM Subsidi dapat disalurkan dengan baik.
Menurut informasi yang berkembang dikalangan publik, antrian kendaraan di SPBU Nawari milik Aripin yang diduga bermain mata dengan para sopir Mobiel tangki modivikasi itu, tidak begitu ramai antriannya namun tetap saja BBM subsidi jenis Solar selalu habis. Dan, yang menjadi pertanyaan publik kalau memang antrian kendaraan tidak begitu ramai di SPBU tersebut, lalu bagaimana bisa Stock BBM Subsidi jenis Solar bisa habis. Apakah, memang dugaan ini benar adanya? Harap diselidiki oleh pihak Disperindag dan pihak Pertamina terkait dengan dugaan tersebut.
Sangat pintar karyawan SPBU Naripi Kabupaten Mimika, yang diduga selalu bermain mata dengan para sopir Mobiel tersebut karena diduga bermain harga diatas Subsidi, sehingga semakin lancar Mobiel L300 milik pengusaha kayu Hj Sabir yang berdekatan dengan SPBU Tenang Papua. Pihak Marceting Pertamina Doni dan Edi Mangun diminta segera mengambil tindakan tegas atas dugaan tersebut, dan jangan cuma duduk murung sambil membuat kebijakan kebijakan yang diduga tidak masuk unsur unsur Kemanusiaan, yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat diwilayah Kabupaten Mimika.
Selanjutnya, yang bisa mematikan dugaan permainan buruk ini adalah pihak Disperindag Kabupaten Mimika, dan pihak Pertamina sebagai lembaga penyalur BBM subsidi. Tujuan dari pada pemberian subsidi itu, untuk masyarakat yang benar benar tidak mampu. Agar dapat menjangkau harga tersebut saat membutuhkan BBM untuk kebutuhannya sehari hari. Bukan kepada pengusaha yang diduga selalu bermain mata dengan karyawan SPBU Nawaripi.
Editor: Keklir Kace Makupiola
Perwakilan: Papua & Maluku.