Komunitas Pemuda Dulitukan Peduli Erupsi Ile Lewotolok”Berbagi Itu Indah”
Lembata – jurnalpolisi.id
Meski masuk dalam zona dampak erupsi,tidak menyurutkan niat untuk berbagi.Tetaplah berbagi meskipun merasa kekurangan.Hal ini dilakukan oleh Komunitas Pemuda Dulitukan,yang sebagian besar adalah pelajar.
Kordinator Komunitas Pemuda Dulitukan Ahmad Jamil kepada wartawan Jurnal Polisi News menyampaikan bahwa niat untuk berbagi ini sebenarnya sudah di eksekusi dua atau tiga hari sesudah erupsi besar terjadi pada hari Minggu (29/11/2020)namun sebagian masyarakat mengungsi jadi kita memilih untuk siaga ditempat.
Selasa sore(15/12/2020)akhirnya dengan restu Leluhur Lewotanah,niat berbagi ini dapat terealisasi.Kami semua anak muda Desa Dulitukan merasa senang dan bahagia,karena ditengah kekurangan kami masih berbagi,di zona dampak erupsi kami masih memberi tutur Veronika Lipat,salah satu pemudi Desa Dulitukan.
Pada kesempatan yang sama Ahmad Jamil menambahkan,sasaran kita memberi ini adalah keluarga yang tinggal di kebun,yang selama erupsi ini belum tersentuh bantuan dari pihak manapun.Jadi yang memilih mengungsi di kebun itu ada yang sudah pernah dapat bantuan,tapi ada juga yang belum dapat dapatkan bantuan,jadi kita peroritaskan yang belum dapat bantuan.
Terkait keterangan kordinator Komunitas Pemuda Dulitukan,Wartawan Jurnal Polisi News melakukan penelusuran di kebun Parek Walang dan mendapati benar adanya.
Kepada Wartawan Jurnal Polisi News,mama Bibiana Bengang warga asal Desa Tanjung Batu menerangkan bahwa sejak erupsi pertama ada aparat Desa yang datang meminta untuk mengungsi ke Lewoleba tapi kami menolak,jadi sampai dengan saat ini kami juga belum pernah mendapat bantuan.Baru pertama kemarin sore itu juga dari anak muda dari desa Dulitukan.Saya merasa senang dan bahagia tutur mama Bengang dengan nada haru.
Pada tempat yang sama Bapa Ahmad Lei warga desa yang juga Imam Masjid desa Tanjung Batu cukup merasa kecewa dengan Pemerintah desa setempat.Berikut kutipan ungkapan kekecewaan”Seharusnya kami masyarakat yang ada di pengungsian,baik yang ada di rumah keluarga atau di area perkebunan itu pemerintah harus mendata,setidaknya mengunjungi kami,ini tidak ada sama sekali.saya tidak tau masyarakat lain yang ada di posko atau di rumah keluarga,apakah mereka mendapat perhatian atau tidak?ini saya alami sendiri makanya saya sampaikan”
Lebih lanjut Ahmad Lei menambahkan,ucapan terimakasih banyak untuk Pemuda Pemudi Desa Dulitukan.Salut buatmu Pemuda Pemudi Dulitukan,Kalian Luar biasa.
Ditengah kekuranganmu kalian masih memberi,padahal kita masih satu area yang terdampak erupsi.Memberi tidak akan mengurangi kelebihanmu,Buatlah yang terbaik untuk keluarga,Lewotanahmu dan Agamamu tutur Ahmad Lei yang juga adalah Imam Masjid desa Tanjung Batu.
(Gunawan Ladoangin)