Dokter Sriwardani Kapus Pantai Cermin Bagaikan Dewa Dimata Pasien
LANGKAT – jurnalpolisi.id
Kalau dilihat dari penampilannya biasa –biasa saja. Tapi jika dilihat dari cara kerjanya dia cukup kreatif. Oleh karena itu tidak heran jika unsur medis dan kalangan masyarakat banyak yang menyenangi keberadaan dokter ini. Dia adalah DR SRIWARDANI yang dikenal sebagai kepala Puskesmas Pantai Cermin Tanjung Pura Langkat. Seperti diketahui bahwa Dr. Sriwardani supaya bertugas di puskesmas itu sekitar 2 bulan lebih.
Pengapdiannya dipuskesmas tersebut mendapat perhatian besar bagi kalangan masyarakat termasuk para pasien yang pernah dirawatnya. Begitu juga dengan warga dipesisir pantai seperti Desa Tapak Kuda, Bubun, Kwala Langkat dan Kwala Serapuh. Menganggap Dokter yang satu ini. Bagaikan seorang dewa betapa tidak Dr. Sri Wardani sering melakukan pengobatan gratis dibeberapa Desa Pantai Cermin tersebut.
Meski untuk mendapatkan Desa Pantai Cermin itu menempuh jarak yang sangat jauh dan sulit dilalui melaui transportasi, tapi Dr. Sriwardani apa yang dilakukannya selama ini untuk kepentingan rakyat seperti warga Desa Pantai yang menggantungkan nasibnya sebagai nelayan.
Bagi warga desa pantai untuk melakukan pengobatan cukup sulit akibat keterbatasan biaya, jadi jika mereka sakit cukup membeli obat dikios –kios yang harganya relatif murah.
Apapun ceritanya yang pernah dilakukan Dr. Sriwardani untuk mengadakan pengobatan gratis cukup besar artinya bagi warga Desa Pantai. Menurut mereka mencari seorang dokter seperti Dr. Sriwardani di era sekarang cukup sulit.
Pada umumnya seorang dokter lebih mengutamakan mencari uang ketimbang sifat sosial tapi lain halnya dengan Dr. Sriwardani dia lebih banyak mengapdikan diri kepada pemerintah dan rakyat.
Sementara itu seorang tokoh masyarakat Desa Pantai “Ikhwansilitonga” menilai Dr. SriWardani seorang doter yang memiliki sifat sosial. Bahkan dia lebih banyak menolong warga miskin tanpa mengharapkan sesuatu. Seperti diketahui puskesmas Pantai Cermin merupakan tempat bagi masyarakat untuk melakukan pengobatan karena karena tidak sedikit setiap harinya warga yang berobat di puskesmas tersebut yang ditangani oleh Dr. Sriwardani.
Bahkan puskesmas pantai Cermin dibantu beberapa para dokter dan tangan medis yang dapat melayani masyarakat dengan baik. Seharusnya dokter seperti ini yang cocok memimpin jabatan yang lebih tinggi. Lagi dan bukan dipuskesmas Pantai Cermin demikian masyarakat masih mengharapkan Dr. Sriwardani bertahan menduduki jabatan kepala puskesmas tersebut.
Pada umumnya masyarakat tidak ingin membeli kucing dalam karung. Artinya mereka tidak mengetahui secara pasti sikap pemimpin tersebut yang jelas Dr. Sriwardani bagaikan dewa masyarakat, katanya (sahrul)