Kapolres Lotara bersama tokoh adat Bayan Kunjungi Acara Ritual adat, Maulud Adat Bayan 31Oktober-1November 2020
KLU NTB – jurnalpolisi.id
28-10-2020 Giat Silaturahim Tokoh Adat Bayan Bersama Polres Lotara, Pemda KLU, TNI, dan Wartawan dalam rangka pelaksanaan ritual adat, maulud adat Bayan guna menciptakan Lombok Utara yang aman, damai, sehat dan bebas Covid- 19 yang bertempat di Bale adat Desa Senaru Kec. Bayan berlasung lancar. (27-10-2020)
Dalam sambutannya Camat Bayan, INTIHA, SIP, mengatakan Pertemuan di Balai Adat Desa Senaru ini sebagai tindak lanjut dari Kesepakatan pertemuan Minggu lalu di Aula kantor Camat Bayan. Dan sama sama berembuk terkait dengan Rencana acara Ritual Mulud adat Bayan di Kec. Bayan yang cara ini tidak bisa di undur dan tidak bisa di majukan sebagaimana hitungan kalender adat Bayan.
Secara Nasional/ Internasional adat, seni dan budaya Bayan di Kec. Bayan terjaga dan tertata dengan rapi. Dan di lakukan oleh Pranata- pranata adat tertentu. Di lakukan secara turun temurun, acara ini adalah dalam bentuk melestarikan acara adat Bayan, seni dan budaya agar tidak di lupakan dibumi sasak.
Terkait dengan acara ritual adat/Maulid adat Bayan yg akan di laksanakan pada hari Sabtu, 31 oktober 2020 dan hari Minggu 01 November 2020, sebagaimana kesepakatan pada saat pertemuan pertama di Aula Kantor Camat Bayan. Dari hasil musyawarah mendapat kesimpulan untuk mengeluarkan himbauan secara terbatas dan acara adat tidak di larang, hanya saja dengan catatan memperhatikan Protokol Covid_19.
Wakapolres Lotara Kompol SETIA WIJATONO, SH, dalam sambutannya menyapaikan bahwa dalam waktu dekat ini akan melaksanakan Maulid Nabi SAW, dan Maulid adat Bayan, yang intinya tetap dilaksanakan dengan memperhatikan Protokol kesehatan covid 19 dan melaksanakan 3 M .
Mengharapkan Bantuan kepada Para Tokoh adat tokoh agama, tokoh masyarakat untuk menghimbau dan mensosialisasikan ke warga masyarakat agar tetap menjaga pola hidup sehat guna mencegah penyebaran Covid 19. Tegasnya
Sementara dikesempatan itu Kapolsek Bayan, IPDA SUGI JAYA juga mengatakan bahwa mengulang sedikit terkait pembahasan di aula kantor camat yaitu, rencana Ritual adat/maulid adat Bayan. Dalam rangkaian acara Maulid Adat tetap dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan covid 19
Kegiatan adat, seni dan budaya seperti Presean akan di lakukan oleh Pranata pranata adat yang sudah di tentukan. Menutu/menumbuk padi akan dilakukan oleh Praniti – Praniti adat. Serta Praja Mulud yang akan di lakukan oleh pranata Pranata adat Bayan, jelasnya.
Salah satu Tokoh Adat Bayan Raden Gedarip yang ditemui media menjelaskan Bahwa Maulid adat Bayan secara otomatis tidak bisa di majukan dan tidak bisa di undur sesuai kalender adat Bayan. Kegiatan Presean bisa di lakukan namun di batasi 2/3 season. Menutu padi juga bisa di batasi, hanya Praniti – Praniti adat perempuan. İnan Menik di tambah 10 orang. Dan di katakan berakhirnya menutu padi apabila beras yang sudah di bersihkan, di angkat dan di rapikan tempatnya. Bisok menik di lakukan pada hari H, dan bisa di batasi. Praja mulud ini yang bisa memicu kedatangan orang banyak yang rasa ingin tau dan menyaksikan acara tersebut.
Pembekel Karang Bajo, Sdr Nikrana mengatakan dalam kesempan ini ingin mempertegas bahwa selaku Pembekel adat, merespon rangkaian acara-acara adat untuk di pres rangkaian nya sedemikian rupa karena terkait dengan himbauan tentang protokol covid_19 dengan tidak mengurangi nilai-nilai adat. Dan meminta bantuan dari pihak Kepolisian dan Kecamatan untuk mengamankan pada saat malam hari saat di mulainya acara presean.
Begitu juga Kades Bayan, menjelaskan bahwa pada intinya dari Pemerintah Desa Bayan mendukung sepenuhnya kegiatan acara tersebut. Dan siap untuk membatasi kegiatan Maulid adat dengan tidak mengurangi nilai adat. Akan melengkapi fasilitas seperti tempat mencuci tangan, masker, menghimbau melalui pengeras suara di seputaran acara ritual adat agar pelaksanaan tetap mengacu pada protocol kesehatan covid 19, jaga keamanan dan kedamaian. Tutupnya (JPN biro NTB)